Markas TNI Ditanami Kelengkeng New Kristal, Ini Keistimewaannya
A
A
A
SEMARANG - Kawasan Makodam IV/Diponegoro Semarang ditanami bibit kelengkeng new kristal yang memiliki banyak keistimewaan. Seluas 2.500 hektare tak hanya menjadi lahan hijau tetapi juga produktif sepanjang tahun.
Kelengkeng new kristal tak hanya berasa super manis tetapi juga daging buahnya tebal dan renyah. Selain itu, kelengkeng jenis ini bersifat genjah dan dapat berbuah sepanjang tahun, sehingga menjadi primadona baru bagi pecinta buah maupun petani.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto beserta jajaran secara simbolis menamam 75 batang pohon kelengkeng dengan ketinggian 1,5 meter itu. Penghijauan di lingkungan Makodam itu diharapkan bisa menjadi daerah resapan air dan sebagai lahan terbuka hijau yang sejuk serta asri.
"Diharapkan angka kehidupan pohon-pohon tersebut bisa mencapai 100%, dan jika ada yang mati harus segera diganti," kata Wuryanto di sela kegiatan menamam pohon sekaligus menyambut Hari Juang Kartika ke-73 tahun 2018, Senin (12/11/2018).
Musim kemarau yang cukup panjang menimbulkan banyak persoalan bagi masyarakat karena terkendala air bersih. Hal ini disebabkan oleh menurunnya debit air tanah akibat dari berkurangnya daerah resapan air sebagai dampak alih fungsi lahan hutan maupun perkebunan. Apalagi, maraknya penebangan pohon yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali (reboisasi).
Untuk itu, pihaknya tak sekadar menanam pohon namun juga memilih jenis tanaman endemik yang cocok di wilayah Makodam IV/Diponegoro serta bernilai ekonomis. Hingga ditemukan kelengkeng jenis new Kristal yang buahnya sangat diminati masyarakat. "Ini merupakan peluang yang menjanjikan dan masih sangat terbuka," katanya.
Masih di lokasi yang sama, juga disiapkan 13 kolam lele yang akan dikelola secara organik. Pemanfaatan lahan di samping kanan-kiri tanaman kelengkeng, merupakan salah satu upaya dalam rangka mendukung program pangan lestari dan ekonomi kreatif di satuan.
"Apa yang dilakukan hari ini, diharapkan dapat dijadikan contoh bagi anggota Kodam IV/Diponegoro maupun masyarakat sekitar untuk dikembangkan di lingkungan daerah masing-masing. Bumi dan alam adalah ibu kandung kita, mari kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita," katanya.
Kelengkeng new kristal tak hanya berasa super manis tetapi juga daging buahnya tebal dan renyah. Selain itu, kelengkeng jenis ini bersifat genjah dan dapat berbuah sepanjang tahun, sehingga menjadi primadona baru bagi pecinta buah maupun petani.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto beserta jajaran secara simbolis menamam 75 batang pohon kelengkeng dengan ketinggian 1,5 meter itu. Penghijauan di lingkungan Makodam itu diharapkan bisa menjadi daerah resapan air dan sebagai lahan terbuka hijau yang sejuk serta asri.
"Diharapkan angka kehidupan pohon-pohon tersebut bisa mencapai 100%, dan jika ada yang mati harus segera diganti," kata Wuryanto di sela kegiatan menamam pohon sekaligus menyambut Hari Juang Kartika ke-73 tahun 2018, Senin (12/11/2018).
Musim kemarau yang cukup panjang menimbulkan banyak persoalan bagi masyarakat karena terkendala air bersih. Hal ini disebabkan oleh menurunnya debit air tanah akibat dari berkurangnya daerah resapan air sebagai dampak alih fungsi lahan hutan maupun perkebunan. Apalagi, maraknya penebangan pohon yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali (reboisasi).
Untuk itu, pihaknya tak sekadar menanam pohon namun juga memilih jenis tanaman endemik yang cocok di wilayah Makodam IV/Diponegoro serta bernilai ekonomis. Hingga ditemukan kelengkeng jenis new Kristal yang buahnya sangat diminati masyarakat. "Ini merupakan peluang yang menjanjikan dan masih sangat terbuka," katanya.
Masih di lokasi yang sama, juga disiapkan 13 kolam lele yang akan dikelola secara organik. Pemanfaatan lahan di samping kanan-kiri tanaman kelengkeng, merupakan salah satu upaya dalam rangka mendukung program pangan lestari dan ekonomi kreatif di satuan.
"Apa yang dilakukan hari ini, diharapkan dapat dijadikan contoh bagi anggota Kodam IV/Diponegoro maupun masyarakat sekitar untuk dikembangkan di lingkungan daerah masing-masing. Bumi dan alam adalah ibu kandung kita, mari kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita," katanya.
(amm)