Pelaku Curas Sadis Tewas Ditembak Polisi
A
A
A
PALEMBANG - Irwan alias Iwan (36), pelaku curas yang dikenal sadis tewas setelah ditembak petugas Reskrim Polresta Palembang. Iwan ditembak karena mengarahkan senpi rakitan ke petugas saat hendak ditangkap di kawasan Musi II, Palembang, Jumat (5/10/2018).
Warga Jalan Pipa, Jakabaring, Palembang ini tewas dengan peluru menembus dada bagian kiri. Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari saat pemaparan kasus di RS Bhayangkara Palembang mengatakan, berdasarkan catatan, pelaku memiliki empat laporan polisi terkait kasus pencurian dengan kekerasan atau curas.
Saat beraksi, Iwan dikenal sadis karena tidak segan melukai korban. Bahkan ada salah satu korbannya yang meninggal dunia karena terkena siraman air keras. “Pelaku menggunakan senpi rakitan dan air keras. Salah satu korbannya ditembak dan disiram dengan air keras,” kata Kapolresta didampingi Kasat Reskrim Kompol Yon Edi Winara, Jumat (5/10/2018).
Adapun barang bukti yang disita, yakni satu unit motor, satu pucuk senjata api rakitan beserta dua butir peluru dan satu selonsong peluru, dua unit telepon selular, dan pelat nomor polisi palsu. “Pelaku tidak sendiri, untuk mencari pelaku lainnya masih dilakukan pengembangan,” terangnya.
Warga Jalan Pipa, Jakabaring, Palembang ini tewas dengan peluru menembus dada bagian kiri. Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari saat pemaparan kasus di RS Bhayangkara Palembang mengatakan, berdasarkan catatan, pelaku memiliki empat laporan polisi terkait kasus pencurian dengan kekerasan atau curas.
Saat beraksi, Iwan dikenal sadis karena tidak segan melukai korban. Bahkan ada salah satu korbannya yang meninggal dunia karena terkena siraman air keras. “Pelaku menggunakan senpi rakitan dan air keras. Salah satu korbannya ditembak dan disiram dengan air keras,” kata Kapolresta didampingi Kasat Reskrim Kompol Yon Edi Winara, Jumat (5/10/2018).
Adapun barang bukti yang disita, yakni satu unit motor, satu pucuk senjata api rakitan beserta dua butir peluru dan satu selonsong peluru, dua unit telepon selular, dan pelat nomor polisi palsu. “Pelaku tidak sendiri, untuk mencari pelaku lainnya masih dilakukan pengembangan,” terangnya.
(wib)