TNI-Polri Jamin Keamanan, 226 Pengungsi di Kalbar Pulang ke Rumah
A
A
A
PONTIANAK - Sebanyak 226 warga Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) yang mengungsi ke Asrama Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya atau Yonzipur 6/SD di Anjongan, Kabupaten Mempawah, telah pulang ke rumah masing-masing, Minggu (1/7/2018). TNI-POlri menjamin keamanan mereka pasca ricuh yang diduga karena hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar.
Pemulangan para pengungsi yang terdiri dari 93 laki-laki dewasa, 66 perempuan, 30 anak laki-laki, dan 37 anak perempuan, menggunakan armada truk milik TNI dilakukan setelah mendapat jaminan keamanan dari aparat, pemerintah daerah (pemda) dan tokoh masyarakat setempat. Situasi di Desa Karangan dan Ngabang, Kabupaten Landak dinyatakan telah kondusif. (Baca Juga: Ricuh Hasil Pilgub Kalbar di Landak, 119 Warga Mengungsi
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengatakan, sebenarnya ratusan itu bukan mengungsi. Mereka pergi karena khawatir melihat ada massa yang membakar ban untuk meminta perlindungan. Padahal pembakaran ban itu merupakan bagian dari acara adat. "Begitu kita berikan pemahaman, sekarang sudah kembali," kata Kapolda kepada wartawan, Senin (2/7/2018).
Kapolda yang didampingi Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi menyatakan bahwa situasi di Provinsi Kalimantan Barat kondusif. Pemungutan suara pilkada serentak 2018 telah selesai digelar di 14 kabupaten/kota. Sebagian besar kotak suara sudah berada di masing-masing KPUD dan sebagian lagi karena kondisi geografis masih di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Kapolda meminta masyarakat tetap tenang dan menungu hasil rekapitulasi Pilgub Kalbar dari KPU Provinsi Kalbar. "Saya mengajak warga tidak memposting kejadian atau hal-hal yang berbau SARA di medsos atau pun komentar provokatif," katanya.(Baca Juga: Presiden Dayak Ajak Warga Kalbar Jaga Situasi Aman dan Damai
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar, Mirzan Abdi, turut menemani Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono bersama Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi.
Pemulangan para pengungsi yang terdiri dari 93 laki-laki dewasa, 66 perempuan, 30 anak laki-laki, dan 37 anak perempuan, menggunakan armada truk milik TNI dilakukan setelah mendapat jaminan keamanan dari aparat, pemerintah daerah (pemda) dan tokoh masyarakat setempat. Situasi di Desa Karangan dan Ngabang, Kabupaten Landak dinyatakan telah kondusif. (Baca Juga: Ricuh Hasil Pilgub Kalbar di Landak, 119 Warga Mengungsi
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengatakan, sebenarnya ratusan itu bukan mengungsi. Mereka pergi karena khawatir melihat ada massa yang membakar ban untuk meminta perlindungan. Padahal pembakaran ban itu merupakan bagian dari acara adat. "Begitu kita berikan pemahaman, sekarang sudah kembali," kata Kapolda kepada wartawan, Senin (2/7/2018).
Kapolda yang didampingi Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi menyatakan bahwa situasi di Provinsi Kalimantan Barat kondusif. Pemungutan suara pilkada serentak 2018 telah selesai digelar di 14 kabupaten/kota. Sebagian besar kotak suara sudah berada di masing-masing KPUD dan sebagian lagi karena kondisi geografis masih di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Kapolda meminta masyarakat tetap tenang dan menungu hasil rekapitulasi Pilgub Kalbar dari KPU Provinsi Kalbar. "Saya mengajak warga tidak memposting kejadian atau hal-hal yang berbau SARA di medsos atau pun komentar provokatif," katanya.(Baca Juga: Presiden Dayak Ajak Warga Kalbar Jaga Situasi Aman dan Damai
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar, Mirzan Abdi, turut menemani Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono bersama Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi.
(maf)