Proses Pencarian Korban KM Sinar Bangun Diperpanjang Tiga Hari
A
A
A
SIMALUNGUN - Proses pencarian korban dan bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) diperpanjang selama tiga hari.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dan Basarnas terus dan berupaya melakukan pencarian korban dan bangkai kapal secara maksimal. Diperlukan waktu lebih untuk mengevakuasinya dari dasar Perairan Danau Toba.
Direktur Operasional Basarnas, Bambang Suryo Aji mengatakan, perpanjangan waktu pencarian korban dan bangkai kapal dilakukan hingga tiga hari ke depan.
"Ini dilakukan karena tim gabungan sudah melihat jenazah yang berada di dasar danau dengan menggunakan alat ROV atau robot dibawah air," terangnya di Dermaga Tigaras, Simalungun, Minggu (1/7/2018).
Dia mengatakan Basarnas terus mekujkann pencarian dengan mengguanakan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot di bawah air.
"Kemarin sudah kita lakukan di beberapa titik, tapi belum ditemukan kerangka kapal tersebut, ada sepeda motor dan jenazah yang ditemukan. Di sana itu banyak debu, jadi belum bisa dipastikan itu lumpur atau debu. Makanya proses pencarian diperpanjang tiga hari kedepan, bahkan bisa mungkin nanti lebih lagi," ujarnya.
Berdasarkan data dari Basarnas, ada 21 penumpang yang dinyatakan selamat, tiga penumpang ditemukan meninggal dunia dan 164 orang lainnya masih hilang di Perairan Danau Toba.
Polda Sumut juga telah menetapkan lima tersangka dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Simalungun Senin 18 Juni 2018.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dan Basarnas terus dan berupaya melakukan pencarian korban dan bangkai kapal secara maksimal. Diperlukan waktu lebih untuk mengevakuasinya dari dasar Perairan Danau Toba.
Direktur Operasional Basarnas, Bambang Suryo Aji mengatakan, perpanjangan waktu pencarian korban dan bangkai kapal dilakukan hingga tiga hari ke depan.
"Ini dilakukan karena tim gabungan sudah melihat jenazah yang berada di dasar danau dengan menggunakan alat ROV atau robot dibawah air," terangnya di Dermaga Tigaras, Simalungun, Minggu (1/7/2018).
Dia mengatakan Basarnas terus mekujkann pencarian dengan mengguanakan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot di bawah air.
"Kemarin sudah kita lakukan di beberapa titik, tapi belum ditemukan kerangka kapal tersebut, ada sepeda motor dan jenazah yang ditemukan. Di sana itu banyak debu, jadi belum bisa dipastikan itu lumpur atau debu. Makanya proses pencarian diperpanjang tiga hari kedepan, bahkan bisa mungkin nanti lebih lagi," ujarnya.
Berdasarkan data dari Basarnas, ada 21 penumpang yang dinyatakan selamat, tiga penumpang ditemukan meninggal dunia dan 164 orang lainnya masih hilang di Perairan Danau Toba.
Polda Sumut juga telah menetapkan lima tersangka dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Simalungun Senin 18 Juni 2018.
(dam)