Unggul Perolehan Suara, Paslon Pilwakot Bengkulu Hindari Perayaan
A
A
A
JAKARTA - Media Survei Center Indonesia (MSCI) melakukan hitung cepat atau quick count (QC) pemilihan wali kota dan Wakil wali kota Bengkulu. Hasilnya pasangan calon Helmi Hasan-Dedy Wahyudi unggul suara atas paslon lainnya.
MSCI menyebutkan Helmi-Dedy unggul dengan 32,47 persen suara dan dipepet Linda-Mirza 27,4 persen. Di posisi ketiga dan keempat ada David-Bakhsir 22,3 persen, serta Erna-AZA dengan perolehan 17,97 persen suara.
Helmi menganggap, tak ada istilah menang dan kalah dalam pemilihan ini, meski pihaknya unggul versi QC. Ia akan tetap menunggu sampai penghitungan resmi dari KPU. "Ini hanya soal kepada siapa masyarakat mengamanahkan ini, jadi untuk apa ada perayaan," ujar Helmi, Jumat (29/6/2018).
Helmi mengaku kaget dan merasa unik dengan hasil pilkada ini. Sebab, dirinya yang hanya seorang muazin sosial tak pernah berfikir maju dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, apalagi sampai menang.
Ia bercerita, awal Februari 2018, dirinya justru sempat meninggalkan Kota Bengkulu, dan baru kembali pada 21 Juni 2018. Padahal, masa-masa tersebut merupakan momentum bagi calon kepala daerah untuk merebut simpati masyarakat.
Setibanya di Bengkulu, Helmi mengaku memilih fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Dorongan untuk maju pentas politik sejatinya berawal dari Lampung. Ia didorong untuk berpasangan dengan calon petahana Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.
Namun, warga Kota Bengkulu juga ingin mencalonkan dirinya kembali maju. Helmy pun mengamini untuk maju di Pilwakot Bengkulu atas doa masyarakat. Menurutnya, bersama kader Gerindra Dedy Wahyudi, Helmi mendatangi KPU Kota Bengkulu pada 10 Januari, sebelum pendaftaran ditutup. Kala itu, tiba-tiba ada kader Demokrat menghadang dan menyatakan dukungan untuk dirinya.
Tak ikut proses kampanye ternyata tak menghalangi kemenangan Helmi kendati masih versi hitung cepat. Namun, pembangunan yang dilakukan olehnya selama menjabat wali kota periode 2013- 2018 membuat masyarakat berpikir cerdas.
Potret keberhasilan yang dirasakan masyarakat mulai dari Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu terhadap kalangan ekonomi tak mampu, Taman Smart City, Taman Pantai Berkas, Taman Nusa Indah, dan lainnya.
Kemudian, infrastruktur jalan, adanya bantuan modal usaha Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) sepanjang lima tahun. Hingga aksinya menjenguk warga kota yang sakit dan membawanya berobat hingga sembuh dengan program Jemput Sakit Pulang Sehat (JSPS) Insya Allah. "Kekuasaan itu given (pemberian) amanah yang sangat berat. Semoga Allah tolong kita sebagaimana para sahabat," pungkasnya.
MSCI menyebutkan Helmi-Dedy unggul dengan 32,47 persen suara dan dipepet Linda-Mirza 27,4 persen. Di posisi ketiga dan keempat ada David-Bakhsir 22,3 persen, serta Erna-AZA dengan perolehan 17,97 persen suara.
Helmi menganggap, tak ada istilah menang dan kalah dalam pemilihan ini, meski pihaknya unggul versi QC. Ia akan tetap menunggu sampai penghitungan resmi dari KPU. "Ini hanya soal kepada siapa masyarakat mengamanahkan ini, jadi untuk apa ada perayaan," ujar Helmi, Jumat (29/6/2018).
Helmi mengaku kaget dan merasa unik dengan hasil pilkada ini. Sebab, dirinya yang hanya seorang muazin sosial tak pernah berfikir maju dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, apalagi sampai menang.
Ia bercerita, awal Februari 2018, dirinya justru sempat meninggalkan Kota Bengkulu, dan baru kembali pada 21 Juni 2018. Padahal, masa-masa tersebut merupakan momentum bagi calon kepala daerah untuk merebut simpati masyarakat.
Setibanya di Bengkulu, Helmi mengaku memilih fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Dorongan untuk maju pentas politik sejatinya berawal dari Lampung. Ia didorong untuk berpasangan dengan calon petahana Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.
Namun, warga Kota Bengkulu juga ingin mencalonkan dirinya kembali maju. Helmy pun mengamini untuk maju di Pilwakot Bengkulu atas doa masyarakat. Menurutnya, bersama kader Gerindra Dedy Wahyudi, Helmi mendatangi KPU Kota Bengkulu pada 10 Januari, sebelum pendaftaran ditutup. Kala itu, tiba-tiba ada kader Demokrat menghadang dan menyatakan dukungan untuk dirinya.
Tak ikut proses kampanye ternyata tak menghalangi kemenangan Helmi kendati masih versi hitung cepat. Namun, pembangunan yang dilakukan olehnya selama menjabat wali kota periode 2013- 2018 membuat masyarakat berpikir cerdas.
Potret keberhasilan yang dirasakan masyarakat mulai dari Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu terhadap kalangan ekonomi tak mampu, Taman Smart City, Taman Pantai Berkas, Taman Nusa Indah, dan lainnya.
Kemudian, infrastruktur jalan, adanya bantuan modal usaha Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) sepanjang lima tahun. Hingga aksinya menjenguk warga kota yang sakit dan membawanya berobat hingga sembuh dengan program Jemput Sakit Pulang Sehat (JSPS) Insya Allah. "Kekuasaan itu given (pemberian) amanah yang sangat berat. Semoga Allah tolong kita sebagaimana para sahabat," pungkasnya.
(nag)