Evakuasi Korban KM Sinar Bangun Masih Andalkan Pukat Harimau
A
A
A
SIMALUNGUN - Evakuasi korban dan bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Dengan mengandalkan alat pukat harimau dan remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot bawah air, jasad korban KM Sinar Bangun telah terdeteksi namun belum dapat dievakuasi.
Dalam proses pencarian hari ke-11, tim SAR gabungan masih menggunakan pukat harimau dan ROV. Untuk ROV yang bekerja di dasar Perairan Danau Toba akan dibantu dengan alat terbaru, dan sudah didatangkan untuk memperkuat lebih jelas gambar korban dan bangkai KM Sinar Bangun.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan, proses pencarian KM Sinar Bangun tetap dilakukan dengan menggunakan alat pukat harimau dan ROV dengan objek yang terdeteksi sekitar 450 meter di dasar danau.
"Kami meminta doa restu dari masyarakat agar KM Sinar Bangun bisa secepatnya diangkat. Karena tim SAR masih bekerja. Kita berdoa agar bisa menyelesaikan tugas-tugas kami dengan baik," jelasnya, Jumat (29/6/2018).
Berdasarkan data dari Basarnas, ada 21 penumpang yang dinyatakan selamat, 3 penumpang ditemukan meninggal dunia, dan 164 orang lainnya masih hilang di Perairan Danau Toba. Selain itu, Polda Sumut juga telah menetapkan lima tersangka dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Senin 18 Juni 2018.
Dalam proses pencarian hari ke-11, tim SAR gabungan masih menggunakan pukat harimau dan ROV. Untuk ROV yang bekerja di dasar Perairan Danau Toba akan dibantu dengan alat terbaru, dan sudah didatangkan untuk memperkuat lebih jelas gambar korban dan bangkai KM Sinar Bangun.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan, proses pencarian KM Sinar Bangun tetap dilakukan dengan menggunakan alat pukat harimau dan ROV dengan objek yang terdeteksi sekitar 450 meter di dasar danau.
"Kami meminta doa restu dari masyarakat agar KM Sinar Bangun bisa secepatnya diangkat. Karena tim SAR masih bekerja. Kita berdoa agar bisa menyelesaikan tugas-tugas kami dengan baik," jelasnya, Jumat (29/6/2018).
Berdasarkan data dari Basarnas, ada 21 penumpang yang dinyatakan selamat, 3 penumpang ditemukan meninggal dunia, dan 164 orang lainnya masih hilang di Perairan Danau Toba. Selain itu, Polda Sumut juga telah menetapkan lima tersangka dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Senin 18 Juni 2018.
(wib)