Tol Salatiga-Solo Belum Dibuka 24 Jam

Sabtu, 09 Juni 2018 - 08:17 WIB
Tol Salatiga-Solo Belum...
Tol Salatiga-Solo Belum Dibuka 24 Jam
A A A
SOLO - Sejumlah ruas jalan tol Trans Jawa menjadi favorit pemudik untuk menuju kampung halaman kemarin. Sejak dibuka serentak pukul 06.00 WIB, pemudik dari arah barat seperti Jakarta, Bandung, dan sekitarnya berangsur melintasi jalur ini.

Karena kondisi jalan yang masih sepi dan lapisan beton lebih mulus, pengendara bisa memacu kencang, sekitar 60-80 km/ jam. Ini terlihat di ruas tol Pejagan- Tegal-Pemalang. Namun, tidak semua jalur tol mulus. Bahkan di ruas Salatiga-Solo, kendaraan harus tersendat di beberapa titik antara lain Jembatan Kenteng, di Susukan, Kabupaten Semarang.

Di titik ini mobil-mobil pemudik harus antre satusatu karena ha nya ada satu lajur darurat. Pengelola jalan tol, yakni PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), belum membuka ruas ini sampai 24 jam. Jalan tol Salatiga-Colomadu (Karanganyar) hanya dibuka pada pukul 06.00- 17.00 WIB. “Kecuali dalam kondisi tertentu bisa diperpanjang,” ujar Manajer Area PT JSN Sih Wiyono kemarin.

Jika ruas ini ditutup, kendara an dari arah Salatiga akan diali hkan ke jalur biasa, yakni melalui jalan raya Semarang-Solo. Pilihan lain, pemudik dengan tujuan Jawa Timur bisa langsung diarahkan ke jalan al ternatif, yakni Suruh, Karanggede, hingga tembus ke Sragen. Agar tetap bisa menempuh perjalanan mudik lewat jalur sepanjang 32 km ini, pemudik diimbau untuk tiba di ruas Salatiga-Solo sebelum mata hari terbenam.

Dari pantauan pagi hingga tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB, di gerbang tol (GT) Salatiga tercatat sekitar 3.900 kendaraan telah masuk. GT Salatiga sifatnya masih fungsional satu arah untuk arus mudik saja. “Untuk gerbang tol Colomadu didominasi mobil pribadi dengan pelat B sehingga arus mudik memang sudah terasa,” kata Sih Wiyono. Adapun di ruas tol Solo-Ngawi telah dibuka 24 jam.

Kendaraan baik masuk maupun keluar juga tak dipungut biaya meski kondisi jalan sudah siap operasi. Di jalur ini diprediksi jumlah kendaraan akan mencapai puncaknya pada H-4 dan H-3 Lebaran. Hari pertama masa cuti Lebaran kemarin, peningkatan jumlah pemudik dari Jakarta sudah sangat terasa. Ketersendatan pun terjadi di sejumlah titik antara lain di Cawang dan jelang penyempitan di Km 38 tol Jakarta-Cikampek.

PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek (Japek) memprediksi puncak arus mudik terjadi tadi malam dan hari ini. Jasa Marga menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi kepadatan. General Manager PT Jasa Marga Cabang Japek Raddy L Lukman mengatakan, kondisi normal kendaraan yang melintas di tol Japek mencapai 70.000 unit per hari. Diprediksi pada saat puncak arus mudik kendaraan akan menjadi 112.000 unit.

Sedangkan arus balik diprediksi 110.500 kendaraan dari hari normal sebesar 72.000 kendaraan. Stra tegi Jasa Marga adalah distribusi beban kendaraan yang masuk ke dalam tol, pengoptimalan kapasitas seperti lajur, tempat istirahat, parking bay, serta percepatan penanganan informasi.

Kasubbag Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Irwansyah menambahkan, pihaknya juga akan menambahkan variable message sign (VMS) atau perangkat kon trol lalu lintas di ruas-ruas tol Jakarta-Cikampek. Di wilayah Jateng, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada hari ini hingga Minggu (10/6).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satrio Hidayat mengungkapkan, di beberapa jalan tol maupun pantura pada tanggal-tanggal tersebut akan terjadi pelambatan bahkan hingga ter jadi kemacetan.

“Pelambatan arus kendaraan akan terjadi di tol fungsional, terus di Gringsing sampai H-2 Lebaran akan terjadi antrean agak panjang dan akan ada rekayasa dimasukkan ke pan tura dengan melawan arus lalu masuk lagi di tol fungsional. Selain itu, di Kendal dan Mangkang juga akan terjadi kemacetan,” terangnya saat berbicara dalam diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM Semarang di Noormans Hotel Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

Dengan ada perkiraan kepadatan yang terjadi di tanggal tersebut, pihaknya mengimbau agar kendaraan truk tidak melintas di jalan tol maupun jalur pantura sejak kemarin hingga hari ini.

Kasi Prasarana Jalan Ditlantas Polda Jateng Kompol Giyanto mengimbau kepada pemudik agar tetap mematuhi aturan dan rambu-rambu di sepanjang perjalanan baik me lalui tol fungsional maupun jalur non-tol. “Seperti rambu batas maksimal kecepatan, hendaknya disesuaikan rambu dan aturannya. Hal itu demi keselamatan sendiri dan orang lain,” katanya.

Untuk mengantisipasi keja hatan dan teror, sejumlah aparat terlihat berjaga-jaga di jalur mudik kemarin. Mereka dibekali senjata otomatis. Sebagian petugas tak berseragam juga dikerahkan untuk memberi keamanan seperti di kawasan rest area dan terminal. Di Yogyakarta, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan TNI siap membantu kepolisian dalam mengamankan arus mudik dan balik Lebaran 2018.

“Kami juga akan menempatkan pra jurit untuk membantu polisi dalam mengurai di lokasi kon sentrasi kemacetan,” ungkapnya. Adapun Polda Jateng mengerahkan 20.500 personelnya untuk mengamankan Lebaran tahun ini. Sejumlah personel bersenjata lengkap kemarin juga tampak bersiaga di jalur-jalur mudik seperti di exit toll darurat Kertasari, Tegal. (Ary Wahyu Wibowo/ Abdullah Surjaya/ Ahmad Antoni/ Priyo Setyawan)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1573 seconds (0.1#10.140)