Warga Ternyata Tahu Merapi Akan Meletus, Ini Tanda-Tandanya

Jum'at, 01 Juni 2018 - 17:30 WIB
Warga Ternyata Tahu...
Warga Ternyata Tahu Merapi Akan Meletus, Ini Tanda-Tandanya
A A A
SLEMAN - Warga Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tinggal di lereng Gunung Merapi ternyata sudah mengetahui gunung teraktif di dunia itu akan meletus. Menurut mereka, hal itu ditandai dengan tidak keluarnya asap dari Gunung Merapi pada Kamis (31/5/2018).

Merespons tanda itu warga di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen berjaga-jaga sepanjang Kamis (31/5/2018) malam. Bahkan sebagian mereka tidak tidur. Warga yakin jika Gunung Merapi tidak mengeluarkan asap berarti ada yang menyumbat. Dan ternyata benar, Jumat (1/6/2018) pukul 08.20 WIB, Gunung Merapi meletus dalam durasi 2 menit. Ketinggian kolom mencapai 6.000 meter arah barat daya.

"Kami sebenarnya sudah mengetahui kalau Merapi akan meletus. Karena asap tidak keluar dari Merapi pada hari Kamis (31/5/2018)," kata warga Srunen, Agralno di pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, kepada SINDOnews, Jumat (1/6/2018).

(Baca Juga: Merapi Kembali Meletus, Bantul Gempa(Baca Juga: Sebaran Abu Vulkanik Gunung Merapi Sampai Semarang
Agralno menjelaskan, tanda itu sudah diketahui umum oleh warga lereng Merapi. Namun diakui dia tidak mengetahui kapan persisnya gunung akan meletus. "Ini (berjaga-jaga) yang selalu kami lakukan jika asap tidak keluar dari Merapi," paparnya.

Sebenarnya dengan status Gunung Merapi pada level Waspada, warga dan relawan tiap malam sudah mengadakan ronda dan memantau perkembangan Merapi. Warga juga sudah siap dan mengetahui apa yang harus lakukan, yaitu segera menuju ke titik kumpul dan mengungsi. "Begitu juga jika situasi sudah kondusif, kembali lagi ke rumah, baik dengan kendaraan yang telah disiapkan petugas maupun secara mandiri," tuturnya.

Kasi Pemerintahan Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Heri Prasetyo mengatakan bagi warga yang tetap bertahan di balai desa, pihaknya siap memberikan pelayanan yang terbaik, dari mulai logistik hingga kesehatan. "Selalu ada petugas paramedis dari Puskesmas Cangkringan. Minimal ada empat petugas, seperti bidan dan perawat dan tenaga medis lainnya," kata Heri.

(Baca Juga: Diguyur Hujan Abu dan Pasir Merapi, Ribuan Warga Mengungsi(Baca Juga: Merapi Sudah Kondusif, Pengungsi di Sleman Diminta Pulang(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0945 seconds (0.1#10.140)