Sebaran Abu Vulkanik Gunung Merapi Sampai Semarang
A
A
A
SEMARANG - Pascaerupsi Gunung Merapi Jumat (1/6/2018) pagi, sejumlah daerah di Jawa Tengah terkena sebaran abu vulkanik. Bahkan sebaran abu mencapai beberapa daerah di wilayah Kabupaten Semarang, seperti Kecamatan Banyubiru dan Ambarawa.
Sejumlah warga Banyubiru, Kabupaten Semarang menuturkan, hujan abu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Awalnya huja abu sangat tipis. Namun lama-lama hujan abu semakin tebal dan mengganggu aktivitas warga. "Hujan abu cukup deras dan sudah mengganggu aktivitas. Saya harus memakai masker dan helm tertutup saat berkendara," ucap Sukirman,36, warga Desa Sepakung, Banyubiru, Jumat (1/6/2018).
Girman,27, warga Lodoyong, Ambarawa menuturkan, hujan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi sampai Ambarawa sekitar pukul 09.40 WIB. "Hujan abu tipis tapi cukup deras. Meski tipis tapi menggaanggu aktivitas terutama saat mengendarai motor. Jarak pandang jadi terbatas karena mata tidak leluasa memandang," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi BPPTKG Yogyakarta Rudy Suhendar menjelaskan, pada awal letusan arah angin mengarah ke barat laut. Namun selang beberapa waktu kemudian arah angin berubah ke barat daya. Perubahan arah mata angin ini, menyebabkan beberapa daerah di Boyolali terjadi hujan abu.
"Pada pukul 08.58 WIB seputar Pos PGM Jrakah hujan abu. Kemudian pukul 09.02 WIB kawasan pos PGM Selo dilaporkan hujan abu," katanya dalam siaran pers yang disiarkan sekitar pukul 10.00 WIB.
Sejumlah warga Banyubiru, Kabupaten Semarang menuturkan, hujan abu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Awalnya huja abu sangat tipis. Namun lama-lama hujan abu semakin tebal dan mengganggu aktivitas warga. "Hujan abu cukup deras dan sudah mengganggu aktivitas. Saya harus memakai masker dan helm tertutup saat berkendara," ucap Sukirman,36, warga Desa Sepakung, Banyubiru, Jumat (1/6/2018).
Girman,27, warga Lodoyong, Ambarawa menuturkan, hujan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi sampai Ambarawa sekitar pukul 09.40 WIB. "Hujan abu tipis tapi cukup deras. Meski tipis tapi menggaanggu aktivitas terutama saat mengendarai motor. Jarak pandang jadi terbatas karena mata tidak leluasa memandang," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi BPPTKG Yogyakarta Rudy Suhendar menjelaskan, pada awal letusan arah angin mengarah ke barat laut. Namun selang beberapa waktu kemudian arah angin berubah ke barat daya. Perubahan arah mata angin ini, menyebabkan beberapa daerah di Boyolali terjadi hujan abu.
"Pada pukul 08.58 WIB seputar Pos PGM Jrakah hujan abu. Kemudian pukul 09.02 WIB kawasan pos PGM Selo dilaporkan hujan abu," katanya dalam siaran pers yang disiarkan sekitar pukul 10.00 WIB.
(amm)