Bupati Pasangkayu Imbau Warga Perketat Pengawasan Pendatang Baru
A
A
A
PASANGKAYU - Rangkaian safari Ramadan Bupati Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) Agus Ambo Djiwa, ditutup di Desa Sarude Kecamatan Sarjo, Minggu (20/5/2018).
Di wilayah perbatasan Pasangkayu Sulbar, dengan Donggala Sulteng ini, bupati didampingi pimpinan Forkopimda dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Pasangkayu. Bupati dua periode itu mengimbau semua elemen masyarakat Sarjo, agar memperketat pengawasan terhadap para pendatang baru di wilayahnya. Langka ini juga untuk mengantisipasi masuknya para teroris.
“Inikan wilayah perbatasan, menjadi pintu masuk orang dari luar. Apalagi diketahui wilayah kita ini berdekatan dengan Poso Sulteng, yang menjadi basis wilayah pergerakan para teroris,” imbuhnya.
Ia mengimbau masyarakat Sarjo tidak ikut terprovokasi dengan aksi-kasi teror yang telah terjadi. Masyarakat Sarjo dan Pasangkayu secara umum, harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan, serta tetap membangun rasa toleransi antarsesama.
“Jadi setiap orang yang baru datang itu, patut dicurigai. Bukan dicurigai seperti apa, tapi untuk mencegah aksi-aksi provokasi yang bisa memecah belah persatuan. Siapa yang tahu orang yang baru datang itu memiliki tujuan dan motif tertentu,” tambahnya.
Pada kesempatan sama Kapolres Pasangkayu, AKBP Made Ary Pardana, mengimbau masyarakat Sarjo untuk tetap waspada. Ia meminta senantiasa berpegang teguh pada prinsip keislaman yang benar. Serta tidak mudah dipecah belah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Di Sarjo ini penguatan pengamanan akan dilakukan. Sebentar lagi akan dibangun kantor Polsek di sini. Tujuannya adalah menunjukan bahwa Sarjo ini kuat. Sarjo ini mampu menangkal semua permasalahan yang timbul di sini,” tegasnya.
Di wilayah perbatasan Pasangkayu Sulbar, dengan Donggala Sulteng ini, bupati didampingi pimpinan Forkopimda dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Pasangkayu. Bupati dua periode itu mengimbau semua elemen masyarakat Sarjo, agar memperketat pengawasan terhadap para pendatang baru di wilayahnya. Langka ini juga untuk mengantisipasi masuknya para teroris.
“Inikan wilayah perbatasan, menjadi pintu masuk orang dari luar. Apalagi diketahui wilayah kita ini berdekatan dengan Poso Sulteng, yang menjadi basis wilayah pergerakan para teroris,” imbuhnya.
Ia mengimbau masyarakat Sarjo tidak ikut terprovokasi dengan aksi-kasi teror yang telah terjadi. Masyarakat Sarjo dan Pasangkayu secara umum, harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan, serta tetap membangun rasa toleransi antarsesama.
“Jadi setiap orang yang baru datang itu, patut dicurigai. Bukan dicurigai seperti apa, tapi untuk mencegah aksi-aksi provokasi yang bisa memecah belah persatuan. Siapa yang tahu orang yang baru datang itu memiliki tujuan dan motif tertentu,” tambahnya.
Pada kesempatan sama Kapolres Pasangkayu, AKBP Made Ary Pardana, mengimbau masyarakat Sarjo untuk tetap waspada. Ia meminta senantiasa berpegang teguh pada prinsip keislaman yang benar. Serta tidak mudah dipecah belah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Di Sarjo ini penguatan pengamanan akan dilakukan. Sebentar lagi akan dibangun kantor Polsek di sini. Tujuannya adalah menunjukan bahwa Sarjo ini kuat. Sarjo ini mampu menangkal semua permasalahan yang timbul di sini,” tegasnya.
(rhs)