Cegah DBD, Tim Rescue Perindo Intensifkan Fogging
A
A
A
PURWAKARTA - Tim Rescue Perindo berkomitmen menekan kasus penularan demam berdarah dengue (DBD) melalui fogging (pengasapan) di sejumlah daerah. Lebih dari 200.000 KK telah mendapatkan layanan fogging dari Rescue Perindo.
Ketua Umum Rescue Perindo Adin Denny menyadari bahwa DBD menjadi penyebab kematian cukup tinggi di Indonesia. Sehingga, pihaknya harus ikut serta dalam menekan penularan penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti tersebut. Upaya fogging tersebut terus dilakukan dengan menyisir permukiman-permukiman, terutama yang padat penduduk serta sanitasi lingkungan yang kurang baik.
"Karena wilayah seperti itu acapkali menjadi daerah potensial untuk perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Dari semua daerah yang ada, Jakarta dan Surabaya termasuk rawan DBD. Akan tetapi, daerah lain juga tidak bisa dikatakan tidak ada potensi," ungkap Adin kepada SINDOnews, Senin (30/4/2018).
Sehari sebelumnya, Tim Rescue Perindo menggandeng Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk fogging di permukiman warga di Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Sebanyak empat mesin fogging pun disiapkan untuk menyisir permukiman agar bebas dari DBD.
Cawagub Jabar Nomor 4 Dedi Mulyadi pun merespons upaya pengasapan ini dan menyatakan Partai Perindo telah melakukan terobosan positif dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat. Ke depan, antisipasi penularan DBD itu harus dilaksanakan secara menyeluruh. Makanya, di setiap desa minimal harus ada satu mesin fogging, agar penanganan DBD berlangsung secara cepat.
"Sudah menjadi kebiasaan, di kita itu tindakan dilakukan jika sudah menjadi kasus. Makanya ke depan, pola yang ditekankan adalah bentuk-bentuk antisipatif. Kami berkeinginan agar setiap desa memiliki mesin fogging," kata Dedi.
Ketua Umum Rescue Perindo Adin Denny menyadari bahwa DBD menjadi penyebab kematian cukup tinggi di Indonesia. Sehingga, pihaknya harus ikut serta dalam menekan penularan penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti tersebut. Upaya fogging tersebut terus dilakukan dengan menyisir permukiman-permukiman, terutama yang padat penduduk serta sanitasi lingkungan yang kurang baik.
"Karena wilayah seperti itu acapkali menjadi daerah potensial untuk perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Dari semua daerah yang ada, Jakarta dan Surabaya termasuk rawan DBD. Akan tetapi, daerah lain juga tidak bisa dikatakan tidak ada potensi," ungkap Adin kepada SINDOnews, Senin (30/4/2018).
Sehari sebelumnya, Tim Rescue Perindo menggandeng Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk fogging di permukiman warga di Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Sebanyak empat mesin fogging pun disiapkan untuk menyisir permukiman agar bebas dari DBD.
Cawagub Jabar Nomor 4 Dedi Mulyadi pun merespons upaya pengasapan ini dan menyatakan Partai Perindo telah melakukan terobosan positif dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat. Ke depan, antisipasi penularan DBD itu harus dilaksanakan secara menyeluruh. Makanya, di setiap desa minimal harus ada satu mesin fogging, agar penanganan DBD berlangsung secara cepat.
"Sudah menjadi kebiasaan, di kita itu tindakan dilakukan jika sudah menjadi kasus. Makanya ke depan, pola yang ditekankan adalah bentuk-bentuk antisipatif. Kami berkeinginan agar setiap desa memiliki mesin fogging," kata Dedi.
(zik)