126 Danrem dan Dandim Se-Indonesia Digembleng Pelatihan Teritorial
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 126 Danrem dan Dandim di seluruh Indonesia digembleng wawasan dan pelatihan teritorial selama satu bulan di Pusat Pendidikan Teritorial AD (Pusterad) di Gadobangkong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Penutupan pendidikan dan penyerahan sertifikat dilakukan Wadan Pusterad Brigjen TNI Joko Warsito mewakili Danpusterad Mayjen TNI Hartomo, Selasa (3/4/2018).
Mereka yang mengikuti pendidikan Danrem dan Dandim ini ada yang merupakan pejabat baru, ada juga yang sudah menjabat. Untuk Danrem yang mengikuti seleksi ada 61 perwira berpangkat kolonel dan yang lulus 33 orang ditambah 2 yang sudah menjabat. Sementara Dandim dari seleksi 76 yang lulus 50 ditambah yang telah menjabat Dandim 41 orang.
"Mereka ini sudah selesai seleksi, sekarang dilatih praktik dan teori selama 200 jam agar punya kemampuan dalam memimpin wilayahnya masing-masing," kata Joko Warsito.
Menurutnya, jabatan Danrem dan Dandim adalah jabatan strategis sehingga kesehatan jasmani dan psikologinya harus benar-benar diperhatikan. Ini dikarenakan karakteristik dan persoalan di masing-masing wilayah berbeda-beda sehingga pemimpin di daerah harus mengetahui nilai-nilai lokal yang dijadikan rujukan.
Setelah pendidikan ini, Danrem dan Dandim harus segera menentukan visi dan misi yang mencakup tentang pembinaan satuan dan teritorial. Optimalkan peran Satkowil sampai dengan babinsa dalam keberhasilan pencapaian tugas pembinaan teritorial khususnya generasi muda agar memiliki kepribadian yang berakhlak mulia, berdisiplin, mandiri, dan memiliki semangat bela negara.
Disinggung mengenai tantangan yang saat ini dihadapi di daerah, Joko menyebut persiapan Pilkada Serentak 2018, bencana alam, dan ancaman bahaya narkoba menjadi prioritas yang harus dihadapi. Danrem dan Dandim sebagai penyangga wilayah harus mengamankan jalannya pilkada agar tidak menimbulkan perpecahan bangsa.
"Pilkada menjadi fokus perhatian karena merupakan hajat nasional yang harus dijaga dengan sikap netral dari TNI," imbuhnya.
Mereka yang mengikuti pendidikan Danrem dan Dandim ini ada yang merupakan pejabat baru, ada juga yang sudah menjabat. Untuk Danrem yang mengikuti seleksi ada 61 perwira berpangkat kolonel dan yang lulus 33 orang ditambah 2 yang sudah menjabat. Sementara Dandim dari seleksi 76 yang lulus 50 ditambah yang telah menjabat Dandim 41 orang.
"Mereka ini sudah selesai seleksi, sekarang dilatih praktik dan teori selama 200 jam agar punya kemampuan dalam memimpin wilayahnya masing-masing," kata Joko Warsito.
Menurutnya, jabatan Danrem dan Dandim adalah jabatan strategis sehingga kesehatan jasmani dan psikologinya harus benar-benar diperhatikan. Ini dikarenakan karakteristik dan persoalan di masing-masing wilayah berbeda-beda sehingga pemimpin di daerah harus mengetahui nilai-nilai lokal yang dijadikan rujukan.
Setelah pendidikan ini, Danrem dan Dandim harus segera menentukan visi dan misi yang mencakup tentang pembinaan satuan dan teritorial. Optimalkan peran Satkowil sampai dengan babinsa dalam keberhasilan pencapaian tugas pembinaan teritorial khususnya generasi muda agar memiliki kepribadian yang berakhlak mulia, berdisiplin, mandiri, dan memiliki semangat bela negara.
Disinggung mengenai tantangan yang saat ini dihadapi di daerah, Joko menyebut persiapan Pilkada Serentak 2018, bencana alam, dan ancaman bahaya narkoba menjadi prioritas yang harus dihadapi. Danrem dan Dandim sebagai penyangga wilayah harus mengamankan jalannya pilkada agar tidak menimbulkan perpecahan bangsa.
"Pilkada menjadi fokus perhatian karena merupakan hajat nasional yang harus dijaga dengan sikap netral dari TNI," imbuhnya.
(rhs)