Pria Ini Rusak Kantor PCNU Blora
A
A
A
BLORA - Seorang pria misterius mendadak berteriak-berteriak dan merusak Kantor PCNU Blora Jawa Tengah. Dia mengaku sebagai utusan Allah dan melabrak seluruh orang di Kantor PCNU karena dianggap mengikuti pemerintahan kafir.
"Dia tiba-tiba datang mengendarai sepeda motor dan berteriak-teriak di depan kantor PCNU. Dia mengaku sebagai utusan Allah, dan negara ini sedang dipimpin oleh pemimpin kafir," ujar Sekretaris Ansor Kabupaten Blora, Ahmad Yusuf, Selasa (6/3/2018).
Yusuf menjelaskan, perusakan Gedung NU Blora di Jalan Alun-Alun Selatan Nomor 2 itu terjadi pada Minggu 4 Maret sekira pukul 23.30 WIB. Peristiwa bermula saat seorang pemuda naik sepeda motor hitam K 5573 YE.
Dia memutar alun-alun dari depan Hotel Almadina dengan kecepatan sedang. Kemudian pelaku turun ke halaman Gedung NU dengan suara motor yang keras dan memarkirkan kendaraannya.
"Dari luar gedung dia sudah teriak-teriak, nyerocos bahwa negara ini dipimpin oleh orang kafi. Dia juga menendang sepeda motornya yang dikatakan sebagai produk orang kafir. Bahkan dia bilang rela mati untuk jihad," bebernya.
Sejumlah orang di gedung sempat menghalangi pria misterius itu masuk. Namun, dengan cekatan dia berhasil menyelinap masuk dan menuju salah satu ruang yang digunakan sebagai Sekretariat IPNU IPPNU.
"Kebetulan di situ ada sahabat Jalil, Sobri, dan Imam, yang sedang mau istirahat tidur. Orang itu ditenangkan dan ditanya sama 'Kamu siapa dan dari mana. Malah dia bilang 'Aku utusan Allah dan disuruh untuk berjihad', seraya mengumandangkan takbir dan baca syahadat," tuturnya.
Mengetahui ada yang tidak beres, pria misterius itu dibawa keluar hingga di halaman gedung. Setelah diinterogasi lagi, pelaku masih dengan jawaban yang sama bahkan semakin beringas dengan menendang sejumlah sepeda motor.
"Dengan seketika sahabat Jalil memberi komando untuk meringkus. Namun saat dihampiri dia langsung masuk lagi ke Gedung NU dan akan mengunci pintu dari dalam. Akhirnya terjadi dorong-mendorong pintu. Karena didorong tiga orang dari luar, pelaku kewalahan dan lari masuk ke salah satu kamar paling timur," ujar Yusuf.
Setiba di kamar, pelaku langsung mengunci pintu dan membanting seluruh barang. Saat pintu digedor-gedor dari luar, pelaku membalasnya dengan lemparan barang-barang dari kamar. Setelah menunggu kesempatan, akhirnya sejumlah kader NU itu berhasil menerobos pintu.
"Di dalam akhirnya terjadi pergulatan antara pelaku dengan dua orang penghuni posko. Tak berselang lama para pedagang di seputar Alun-Alun Blora ikut membantu hingga pelaku bisa diringkus dan dibawa ke Mapolsek Blora Kota," jelasnya.
Dari pemeriksaan, pelaku diketahui bernama Mufid Mubarok warga Dukuh Greneng RT 5/3, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku kini masih dalam pemeriksaan polisi.
"Dia tiba-tiba datang mengendarai sepeda motor dan berteriak-teriak di depan kantor PCNU. Dia mengaku sebagai utusan Allah, dan negara ini sedang dipimpin oleh pemimpin kafir," ujar Sekretaris Ansor Kabupaten Blora, Ahmad Yusuf, Selasa (6/3/2018).
Yusuf menjelaskan, perusakan Gedung NU Blora di Jalan Alun-Alun Selatan Nomor 2 itu terjadi pada Minggu 4 Maret sekira pukul 23.30 WIB. Peristiwa bermula saat seorang pemuda naik sepeda motor hitam K 5573 YE.
Dia memutar alun-alun dari depan Hotel Almadina dengan kecepatan sedang. Kemudian pelaku turun ke halaman Gedung NU dengan suara motor yang keras dan memarkirkan kendaraannya.
"Dari luar gedung dia sudah teriak-teriak, nyerocos bahwa negara ini dipimpin oleh orang kafi. Dia juga menendang sepeda motornya yang dikatakan sebagai produk orang kafir. Bahkan dia bilang rela mati untuk jihad," bebernya.
Sejumlah orang di gedung sempat menghalangi pria misterius itu masuk. Namun, dengan cekatan dia berhasil menyelinap masuk dan menuju salah satu ruang yang digunakan sebagai Sekretariat IPNU IPPNU.
"Kebetulan di situ ada sahabat Jalil, Sobri, dan Imam, yang sedang mau istirahat tidur. Orang itu ditenangkan dan ditanya sama 'Kamu siapa dan dari mana. Malah dia bilang 'Aku utusan Allah dan disuruh untuk berjihad', seraya mengumandangkan takbir dan baca syahadat," tuturnya.
Mengetahui ada yang tidak beres, pria misterius itu dibawa keluar hingga di halaman gedung. Setelah diinterogasi lagi, pelaku masih dengan jawaban yang sama bahkan semakin beringas dengan menendang sejumlah sepeda motor.
"Dengan seketika sahabat Jalil memberi komando untuk meringkus. Namun saat dihampiri dia langsung masuk lagi ke Gedung NU dan akan mengunci pintu dari dalam. Akhirnya terjadi dorong-mendorong pintu. Karena didorong tiga orang dari luar, pelaku kewalahan dan lari masuk ke salah satu kamar paling timur," ujar Yusuf.
Setiba di kamar, pelaku langsung mengunci pintu dan membanting seluruh barang. Saat pintu digedor-gedor dari luar, pelaku membalasnya dengan lemparan barang-barang dari kamar. Setelah menunggu kesempatan, akhirnya sejumlah kader NU itu berhasil menerobos pintu.
"Di dalam akhirnya terjadi pergulatan antara pelaku dengan dua orang penghuni posko. Tak berselang lama para pedagang di seputar Alun-Alun Blora ikut membantu hingga pelaku bisa diringkus dan dibawa ke Mapolsek Blora Kota," jelasnya.
Dari pemeriksaan, pelaku diketahui bernama Mufid Mubarok warga Dukuh Greneng RT 5/3, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku kini masih dalam pemeriksaan polisi.
(nag)