Pembangunan Sudah 88%, Inilah Penampakan Bandara Kertajati
Pembangunan Sudah 88%, Inilah Penampakan Bandara Kertajati
A
A
A
MAJALENGKA - Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, sudah mencapai 88%. Dalam foto, terlihat bangunan terminal sudah hampir rampung.
Pemasangan atap baja yang disebut-sebut menjadi tantangan terberat dalam pembangunan terminal pun sudah nyaris terpasang sempurna. Begitupun landasan pacu (runway) yang sudah tampak mulus.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Eka Putra mengatakan, pembangunan bandara segera rampung dan bisa digunakan sesuai target, yakni Mei 2018. "Progress-nya sudah 88%. Bandara ini bisa digunakan Mei dan Juli 2018 untuk penerbangan haji," ungkapnya, Kamis (21/2/2018).
Dalam kesempatan itu, Virda mengungkapkan, selain progress pembangunan yang menggembirakan, pembangunan Bandara Kertajati juga dianugerahi penghargaan 2000.000 jam kerja selamat dari PT Wijaya Karya (WIKA). Penghargaan tersebut sebagai apresiasi atas capaian pengerjaan paket tahap dua yang meliputi area terminal utama penumpang, nihil kecelakaan kerja.
"Pekerjaan bandara yang dikerjakan beberapa kontraktor sejauh ini standar keamanannya sudah dijalankan. Harapannya, proyek ini bisa selesai sesuai target dan tetap mengutamakan keselamatan kerja," pungkasnya.
Prestasi nihil kecelakaan kerja juga diapresiasi Anggota Komisi V DPR RI Agung Budi Santoso saat mengunjungi Bandara Kertajati, Rabu 21 Februari 2018. Agung yang datang bersama rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sukartono Surattoi itu mengatakan, pihaknya ingin memastikan kesiapan Bandara Kertajati sebelum beroperasi pertengahan 2018 ini.
"Kami kunjungan ke sini untuk mengawasi lebih awal. Kita harapkan bandara BIJB bisa menjadi lebih baik. Makanya kita lihat infrastruktur, kalau bandara memang sudah dibangun, sarana lainnya harus kita perhatikan," tutur Agung.
Agung juga memuji rancang bangun Bandara Kertajati. Menurutnya, meskipun berstatus bandara internasional, namun Bandara Kertajati tetap mempertahankan kearifan lokal. "Kami selalu berpesan karena ini menjadi gerbang. Ini harus ada kesan orang yang turun ke sini benar-benar masuk ke wilayah Jabar," katanya.
Pemasangan atap baja yang disebut-sebut menjadi tantangan terberat dalam pembangunan terminal pun sudah nyaris terpasang sempurna. Begitupun landasan pacu (runway) yang sudah tampak mulus.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Eka Putra mengatakan, pembangunan bandara segera rampung dan bisa digunakan sesuai target, yakni Mei 2018. "Progress-nya sudah 88%. Bandara ini bisa digunakan Mei dan Juli 2018 untuk penerbangan haji," ungkapnya, Kamis (21/2/2018).
Dalam kesempatan itu, Virda mengungkapkan, selain progress pembangunan yang menggembirakan, pembangunan Bandara Kertajati juga dianugerahi penghargaan 2000.000 jam kerja selamat dari PT Wijaya Karya (WIKA). Penghargaan tersebut sebagai apresiasi atas capaian pengerjaan paket tahap dua yang meliputi area terminal utama penumpang, nihil kecelakaan kerja.
"Pekerjaan bandara yang dikerjakan beberapa kontraktor sejauh ini standar keamanannya sudah dijalankan. Harapannya, proyek ini bisa selesai sesuai target dan tetap mengutamakan keselamatan kerja," pungkasnya.
Prestasi nihil kecelakaan kerja juga diapresiasi Anggota Komisi V DPR RI Agung Budi Santoso saat mengunjungi Bandara Kertajati, Rabu 21 Februari 2018. Agung yang datang bersama rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sukartono Surattoi itu mengatakan, pihaknya ingin memastikan kesiapan Bandara Kertajati sebelum beroperasi pertengahan 2018 ini.
"Kami kunjungan ke sini untuk mengawasi lebih awal. Kita harapkan bandara BIJB bisa menjadi lebih baik. Makanya kita lihat infrastruktur, kalau bandara memang sudah dibangun, sarana lainnya harus kita perhatikan," tutur Agung.
Agung juga memuji rancang bangun Bandara Kertajati. Menurutnya, meskipun berstatus bandara internasional, namun Bandara Kertajati tetap mempertahankan kearifan lokal. "Kami selalu berpesan karena ini menjadi gerbang. Ini harus ada kesan orang yang turun ke sini benar-benar masuk ke wilayah Jabar," katanya.
(wib)
Explore More