Cegah Teror ke Ulama, Polda Jateng Siapkan Pemburu Orang Gila
A
A
A
SEMARANG - Polisi memburu orang-orang gila karena berpotensi dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan teror. Apalagi, akhir-akhir ini marak aksi teror terhadap sejumlah tokoh agama yang diduga dilakukan oleh orang-orang bergangguan jiwa.
"Saya sudah memerintahkan kepada seluruh Kapolres untuk melakukan operasi terhadap orang-orang gila bersama Dinas Sosial setempat. Biar tidak berkeliaran, yang bisa dimanfaatkan (berbuat teror), kadang-kadang mereka itu labil," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, Rabu (21/2/2018).
Dia mengatakan, dari operasi tersebut polisi telah mengamankan puluhan orang bergangguan jiwa. "Kemarin yang sudah masuk adalah Cilacap, Kebumen, Solo, dan Jepara hasilnya ada 20 orang (diamankan)," jelasnya.
Sekadar diketahui, beberapa hari terakhir terjadi perusakan pada sebuah masjid di Kabupaten Tuban. Tak lama kemudian ada seorang ulama Pengasuh Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, KH Hakam Mubarok dikabarkan diserang orang tak dikenal.
Terbaru, kabar teror juga terjadi di lingkungan Pesantren Al Falah Ploso, Kota Kediri. Belakangan diketahui para pelakunya adalah orang tidak waras alias orang gila.
"Saya sudah memerintahkan kepada seluruh Kapolres untuk melakukan operasi terhadap orang-orang gila bersama Dinas Sosial setempat. Biar tidak berkeliaran, yang bisa dimanfaatkan (berbuat teror), kadang-kadang mereka itu labil," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, Rabu (21/2/2018).
Dia mengatakan, dari operasi tersebut polisi telah mengamankan puluhan orang bergangguan jiwa. "Kemarin yang sudah masuk adalah Cilacap, Kebumen, Solo, dan Jepara hasilnya ada 20 orang (diamankan)," jelasnya.
Sekadar diketahui, beberapa hari terakhir terjadi perusakan pada sebuah masjid di Kabupaten Tuban. Tak lama kemudian ada seorang ulama Pengasuh Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, KH Hakam Mubarok dikabarkan diserang orang tak dikenal.
Terbaru, kabar teror juga terjadi di lingkungan Pesantren Al Falah Ploso, Kota Kediri. Belakangan diketahui para pelakunya adalah orang tidak waras alias orang gila.
(sms)