Ini Sosok Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang Dikenal Santun

Rabu, 07 Februari 2018 - 11:16 WIB
Ini Sosok Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang Dikenal Santun
Ini Sosok Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang Dikenal Santun
A A A
SEMARANG - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said-Ida Fauziyah bakal menghadapi Ganjar Pranowo-Taj Yasin dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng 27 Juni mendatang. Kedua paslon secara resmi baru akan ditetapkan oleh KPU Jateng pada Senin, 12 Februari 2018.

Pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah ini diusung koalisi Partai Gerindra, PKB, PKS dan PAN. Sudirman Said yang lahir di Brebes pada tanggal 06 April 1963, pernah menjabat menteri ESDM di Kabinet Kerja 2014-2016 ini selain dikenal sebagai pejabat tinggi di jajaran Industri minyak dan gas serta Direktur Utama perusahaan senjata nasional, PT Pindad, juga aktif sebagai tokoh antikorupsi.

Banyak pihak yang terkejut dengan penunjukannya sebagai salah satu Menteri yang ditunjuk langsung oleh Joko Widodo dalam Kabinet Kerja Jokowi Tahun 2014-2019.

Sebelum menjadi menteri ESDM, sebenarnya Sudirman Said bukanlah orang baru di sektor ESDM. Pak Dirman pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Admin di PT Petrokimia Nusantara Interindo tahun 2003-2008.

Sementara dalam dunia pendidikan, Sudirman mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara 1990, pendidikan Diploma pada tahun 1984, lalu pada tahun 1994 Sudirman Said melanjutkan pendidikan nya di George Washington University, Washington DC, USA untuk ptogram Master of Business Administration, majoring in Human Resources Management and Organizatiponal Behavioral & Development.

Sedangkan profil sosok pendamping Sudirman, Ida Fauziyah, lahir di Mojokerto, 17 Juli 1969 ini untuk pertama kalinya menjadi anggota DPR RI pada tahun 1999 di usia yang saat itu masih terbilang sangat muda, 29 tahun. Kala itu, Ida pernah didaulat memimpin sidang paripurna DPR RI masa bakti 1999-2004.

Ida juga berpengalaman di sejumlah organisasi, antara lain di KORPRI PMII Jawa Timur telah menempanya menjadi perempuan percaya diri.

Dia pernah terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, dan Ketua Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU, keduanya adalah badan otonom perempuan di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang memiliki akar kuat sampai ke pelosok.

Dalam urusan partai, Ida pernah dipercaya menjabat sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI.

Dia adalah pendiri Kaukus Perempuan Parlemen dan ditunjuk mewakili Fraksi Kebangkitan Bangsa menjadi salah satu ketua Kaukus.

Di karier parlemen, Ida selama empat periode berturut-turut selalu masuk ke senayan (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019), pengalaman dan dedikasinya membuatnya semakin diperhitungkan dalam kancah politik nasional.

Pada periode 2012-2014, Ida bertugas menjadi Ketua Komisi VIII DPR-RI yang membidangi agama, perempuan dan sosial.

Di 2014-2019, Ida bertugas Ketua Fraksi DPR RI, Anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, intelijen, komunikasi dan informatika, dan Anggota Badan Musyawarah DPR RI.

Di dunia pendidikan, Ida merupakan lulusan Sarjana (S1) IAIN Sunan Ampel Surabaya (1989-1993), kemudian Pascasarjana (S2) Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama Jakarta. Dan saat ini sedang menyelesaikan Program Doktoral Ilmu Perintahan di IPDN Jakarta

Sejumlah prestasi juga pernah diraihnya, yakni Career Woman Award oleh Yayasan Anugerah Prestasi Indonesia 2002. Perempuan Indonesia Peduli Kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia 2002. Dan, Politisi Perempuan Penuh Dedikasi oleh KPPI 2017

Kini dia dipercaya mendampingi Sudirman Said. Dia sendiri bersyukur bahwa dirinya secara tegas didukung penuh oleh NU. Baginya restu itu penting untuk memuluskan langkahnya memenangkan Pilgub Jawa Tengah.

"Ini bagian dari ikhtiar saya untuk melangkah membangun Jateng lebih sejahtera bersama Pak Sudirman Said," ujar Ida.

Sudirman Said menilai Ida cukup berpengaruh untuk meningkatkan elektabilitas dengan mendulang suara perempuan di Jawa Tengah. Karena dia mempunyai akar kuat di kalangan Nahdliyin di Jawa Tengah.

Sudirman menyebutkan, ada 13,2 juta warga Jateng merupakan pemilih perempuan sehingga akan dilirik karena perempuan memiliki sensivitas lebih untuk mengurus kebutuhan bersama.

Pak Dirman mengungkapkan, digaetnya Ida menjadi bakal calon wakil gubernur Jateng disambut baik sejumlah organisasi perempuan sehingga bisa menjadi energi untuk kemenangannya.

Menurutnya, Ida memiliki akar kuat di Nahdliyin di Jawa Tengah meski kelahiran Jawa Timur. Keluarganya dianggap cukup berpengaruh di Jateng dan Ida sendiri merupakan politisi senior dan dua kali memimpin Fatayat.

Di sisi lain, Pak Dirman kembali menegaskan bahwa keikutsertaan dirinya da Ida di Pilgub Jateng untuk membangun Jawa Tengah.

Pihaknya menekankan pada pemberantasan korupsi di Jawa Tengah."Tujuannya bukan menang dan mengalahkan, tapi melayani masyarakat, membangun Jateng dengan lebih baik," ujarnya.

Selain pergerakan mesin partai , untuk mendongkrak elektabilitas pasangan Sudirman-Ida juga diharapkan datang dari suara Nahdliyin, para relawan, jaringan desa dan lain sebagainya.

Ketua DPW PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf menyatakan, sudah saatnya Jateng dipimpin oleh seorang yang santun, berperilaku baik, dan dikenal banyak orang.

“Sosok itu melekat dalam diri Pak Dirman dan Mbak Ida, yang sangat berpengalaman. Beliau adalah kader terbaik yang dimiliki PKB sekarang ini,” tandas Gus Yusuf.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7992 seconds (0.1#10.140)