Ratusan Pemandu Wisata Gua Pindul Gelar Aksi Protes

Kamis, 01 Februari 2018 - 21:23 WIB
Ratusan Pemandu Wisata Gua Pindul Gelar Aksi Protes
Ratusan Pemandu Wisata Gua Pindul Gelar Aksi Protes
A A A
GUNUNG KIDUL - Objek Wisata Gua Pindul, DIY, kembali gaduh. Kali ini ratusan pemandu wisata bersertifikasi melakukan aksi protes terhadap kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tidak menggunakan aturan.

Sebagai pengelola utama objek Wisata Gua Pindul, BUMDes dianggap nekad memberikan kesempatan kepada pemandu yang tidak memiliki sertifikasi. Semua dilakukan tanpa memperdulikan ratusan pemandu yang memiliki sertifikat dari Kementrian Pariwisata.

Tidak hanya itu, para demonstran juga menuding kinerja BUMDes tidak fair. Indikasi keberpihakan sangat terlihat sehingga perlu perbaikan kinerja.

Salah satu koordinator aksi Bagyo mengatakan, pihaknya hanya menuntut manajemen BUMDes lebih profesional dalam bekerja. Dengan sistem dobel cek pada tiket, pihaknya juga menunbtut BUMDes profesional.

"Semua ada standar operasional prosedur. BUMDes harus menjalankan tidak malah bekerja tidak netral," ungkapnya di sela sela aksi.

Aksi massa sempat memanas. Mereka menuntut tulisan papan informasi wsata gua pindul untuk dicopot. Langkah tersebut dilakukan karena ketidakpercayaan mereka terhadap kinerja manajemen.

Dalam aksi tersebut, massa juga menggelar aksi teatrikal dengan mengarak keranda untuk menggambarkan lemahnya BUMDes dalam menegakkan aturan sertifikasi para pemandu. "Tututan kita realistis saja. Tidak boleh ada lagi pemandu wisata yang tidak memiliki sertifikasi. BUMDes harus seger merubahnya," beber Bagyo.

Ketika disinggung asal pemandu wisata abal-abal tersebut, Bagyo mengaku pemandu itu berasal dari operator baru yang juga diakomodir BUMDes. Dari data milik empat operator yang tergabung dalam Dewabejo, ada 180 pemandu yang telah memiliki sertifikasi dari Kementrian Pariwisata.

Sementara, Direktur BUMDes Maju Mandiri Desa Bejiharjo, Saryanto mengaku siap mengakomodir tuntutan dari para pendemo. Dalam waktu dekat , pihaknya akan mengumpulkan, mendata sekaligus juga menyosialisasikan peraturan mengenai kewajiban memiliki sertifikasi bagi para pemandu di Gua Pindul.

"Kita akui dari sekitar 400 orang lebih pemandu yang ada di Goa Pindul, 70 % di antaranya masih belum memiliki sertifikasi. Ini kita juga masih dalam tahap penyesuaian," katanya.

Dia juga berdalih baru mengelola Goa Pindul pada Desember 2017. Dengan demikian masih ada beberapa hal yang belum bisa diakomodir oleh lembaganya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7659 seconds (0.1#10.140)