Penderita Gizi Buruk di Gresik Dapat Bantuan
A
A
A
GRESIK - Derita Muhammad Fajar menarik empati pengelola Koperasi Bina Syariah Ummah (KBSU) Gresik. Koperasi yang bergerak simpan pinjam itu siap membantu penderita gizi buruk yang tinggal di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur itu.
"Kami siap membantu," ujar Direktur KBSU Gresik, Muhammad Muslikh saat berkunjung ke rumahnya, Rabu (24/1/2018).
Dengan didampingi beberapa pengurus KBSU, Muslikh datang ke rumah korban. Tim KBSU ditemui kedua orang tua korban, Wijayanti (37) dan Ahmad Baidowi (42). Korban tertidur di kasur yang dibeber di atas tanah.
"Kami memang terlambat, tetapi kami terpanggil untuk membantu. Apalagi, melihat kondisi keluarga. Kebetulan di KBSU ada program KBSU Berbagi," ungkap mantan Ketua PC IPNU Gresik itu.
Pada kesempatan itu, KBSU Berbagi menyerahkan bantuan uang tunai. Harapanya, uang tunai itu dapat dibelikan susu khusus buat korban. Juga dapat dipakai untuk terapi korban.
"Kami sangat iba. Sebab, gara-gara gak ada dana, keluarga kesulitan membelikan susu khusus dan terapi. Padahal, susu dan terapi itu alternatif terbaik bagi korban," kata Muslikh.
Selain bantuan tunai, lanjut Muslikh, KBSU Berbagi juga siap membantu bila memang sewaktu-waktu keluarga korban kesulitan biaya untuk berobat atau terapi maupun membeli susu khusus.
Sedangkan Wijayanti, ibu korban, merasa terbantu dengan uluran tangam KBSU. Sebab, sampai saat ini pihaknya kesulitan untuk membeli susu khusus dan terapi. Untuk susu harganya Rp500 ribu dan terapi Rp150 ribu, dua kali dalam seminggu.
"Kami sangat terbantu dan berterima kasih," tukasnya.
Seperti diberitakan, seorang anak usia 12 tahun, bernama Muhammad Fajar diduga mengalami gizi buruk. Akibatnya, dari fisiknya dia terlihat masih berusia 4 tahun.
Informasi dari ibunya, korban mengalami sakit dan sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina. Karena saat itu tidak dapat menebus obat yang diperkirakan Rp3 juta, korban dibawa pulang. Akhirnya mengalami gizi buruk.
"Kami siap membantu," ujar Direktur KBSU Gresik, Muhammad Muslikh saat berkunjung ke rumahnya, Rabu (24/1/2018).
Dengan didampingi beberapa pengurus KBSU, Muslikh datang ke rumah korban. Tim KBSU ditemui kedua orang tua korban, Wijayanti (37) dan Ahmad Baidowi (42). Korban tertidur di kasur yang dibeber di atas tanah.
"Kami memang terlambat, tetapi kami terpanggil untuk membantu. Apalagi, melihat kondisi keluarga. Kebetulan di KBSU ada program KBSU Berbagi," ungkap mantan Ketua PC IPNU Gresik itu.
Pada kesempatan itu, KBSU Berbagi menyerahkan bantuan uang tunai. Harapanya, uang tunai itu dapat dibelikan susu khusus buat korban. Juga dapat dipakai untuk terapi korban.
"Kami sangat iba. Sebab, gara-gara gak ada dana, keluarga kesulitan membelikan susu khusus dan terapi. Padahal, susu dan terapi itu alternatif terbaik bagi korban," kata Muslikh.
Selain bantuan tunai, lanjut Muslikh, KBSU Berbagi juga siap membantu bila memang sewaktu-waktu keluarga korban kesulitan biaya untuk berobat atau terapi maupun membeli susu khusus.
Sedangkan Wijayanti, ibu korban, merasa terbantu dengan uluran tangam KBSU. Sebab, sampai saat ini pihaknya kesulitan untuk membeli susu khusus dan terapi. Untuk susu harganya Rp500 ribu dan terapi Rp150 ribu, dua kali dalam seminggu.
"Kami sangat terbantu dan berterima kasih," tukasnya.
Seperti diberitakan, seorang anak usia 12 tahun, bernama Muhammad Fajar diduga mengalami gizi buruk. Akibatnya, dari fisiknya dia terlihat masih berusia 4 tahun.
Informasi dari ibunya, korban mengalami sakit dan sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina. Karena saat itu tidak dapat menebus obat yang diperkirakan Rp3 juta, korban dibawa pulang. Akhirnya mengalami gizi buruk.
(rhs)