Orang Tua Tak Mampu Beli Susu, Balita di Aceh Alami Gizi Buruk
loading...
A
A
A
PIDIE JAYA - Aceh kembali dihebohkan dengan adanya seorang balita berumur 6 tahun, bernama Malia Balkan, warga Bidok, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang mengalami gizi buruk
Keuchik Bidok Jalaluddin menyebutkan, bahwa dirinya baru mengetahui adanya kasus balita gizi buruk di desanya setelah menerima laporan dari orang tua balita tersebut.
"Baru satu bulan lalu saya ketahui kasus ini, dikarenakan orang tuanya meminta uang Rp200 ribu untuk membeli susu korban," ujar Jalaluddin, kepada wartawan, Selasa (15/2/2022).
Kini, Malia Balkan balita (6), anak dari Armia Idris warga Gampong Bidok, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, telah dilarikan kerumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh, untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Setelah saya ketahui kasus balita gizi buruk ini, saya langsung membawa bidan kerumahnya. Selama ini tak pernah dibawa berobat, dikarenakan mereka merupakan keluarga miskin," tambah Jalaluddin.
Bahkan, selama ini mereka juga menempati rumah tak layak huni dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Pihak desa juga telah mengusulkan dana untuk membangun satu unik rusak layak untuk mereka, tetapi kondisi anggaran desa tak mencukupi selama ini akibat adanya BLT.
"Kita berharap adanya bantuan dari pihak dermawan untuk membantu balita gizi buruk yang kini terbaring lesu di rumah sakit di Banda Aceh. Maka itu kita terus membuka donasi untuk warga miskin ini," pungkasnya.
Keuchik Bidok Jalaluddin menyebutkan, bahwa dirinya baru mengetahui adanya kasus balita gizi buruk di desanya setelah menerima laporan dari orang tua balita tersebut.
"Baru satu bulan lalu saya ketahui kasus ini, dikarenakan orang tuanya meminta uang Rp200 ribu untuk membeli susu korban," ujar Jalaluddin, kepada wartawan, Selasa (15/2/2022).
Kini, Malia Balkan balita (6), anak dari Armia Idris warga Gampong Bidok, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, telah dilarikan kerumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh, untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Setelah saya ketahui kasus balita gizi buruk ini, saya langsung membawa bidan kerumahnya. Selama ini tak pernah dibawa berobat, dikarenakan mereka merupakan keluarga miskin," tambah Jalaluddin.
Bahkan, selama ini mereka juga menempati rumah tak layak huni dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Pihak desa juga telah mengusulkan dana untuk membangun satu unik rusak layak untuk mereka, tetapi kondisi anggaran desa tak mencukupi selama ini akibat adanya BLT.
"Kita berharap adanya bantuan dari pihak dermawan untuk membantu balita gizi buruk yang kini terbaring lesu di rumah sakit di Banda Aceh. Maka itu kita terus membuka donasi untuk warga miskin ini," pungkasnya.
(hsk)