Karolin Bangga Kalbar Aman dan Damai dalam Satu Dasawarsa
Karolin Bangga Kalbar Aman dan Damai dalam Satu Dasawarsa
A
A
A
KUBU RAYA - Bakal Calon Gubernur Kalimantan Barat 2018, Karolin Margret Natasa mengatakan dalam kurun waktu satu dasawarsa kepemimpinan Cornelis sebagai Gubernur Kalbar, situasi aman dan damai.
Hal itu akan dilanjutkan oleh Karolin jika dipercaya untuk memimpin Kalimantan Barat ke depan.
"Dalam 10 tahun kepemimpinan Bapak Cornelis sebagai Gubernur, yang patut kira syukuri dan banggakan adalah Kalimantan Barat aman dan damai," ucap mantan anggota Senat suara terbanyak se-Indonesia itu saat memberikan sambutan pada Perayaan Natal Oikumene masyarakat Kecamatan Rasau Jaya, Sabtu 20 Januari 2018.
Menurut Bupati Kabupaten Landak itu, salah satu pekerjaan rumah besar bagi seorang gubernur di Kalimantan Barat ke depan adalah menata kehidupan masyarakat yang majemuk agar tetap tenang dan damai.
"Pembangunan fisik siapa pun bisa melakukannya, pembangunan infrastruktur siapa pun bisa membangunnya, tetapi untuk merajut keberagaman dan kebersamaan di Kalimantan Barat bukanlah satu hal yang mudah," tutur Karolin.
Dia menjelaskan, catatan sejarah di Kalimantan Barat dalam usianya ke 72 tahun dikurangi masa kepemimpinan Cornelis 10 tahun, yaitu selama 62 tahun telah terjadi 17 kali kerusuhan antaretnis.
"Situasi itulah yang membuat kita tidak bisa maju, tidak bisa membangun, karena kondisinya tidak aman untuk kita bisa membangun atau bekerja," ungkap Karolin.
Mantan Anggota Komisi IX DPR itu berpesan, momentum perayaan natal untuk mengingatkan kembali pesan damai kepada setiap umat manusia.
Damai merupakan sebuah keputusan dan dimulai dari diri sendiri. Memandang sesama manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan. Tidak membedakan suku, agama dan golongan, semua harus dilayani.
"Situasi damai adalah modal awal untuk membangun Kalimantan Barat. Bagaimana kita bisa bersatu, bergandengan tangan dengan yang lainnya untuk bisa membangun Kalimantan Barat. Saya berjanji di dalam hati bahwa saya akan berjuang sepenuh hati, dengan sekuat tenaga untuk meneruskan, merawat keberagaman di Kalimantan Barat," tuturnya.
Hal itu akan dilanjutkan oleh Karolin jika dipercaya untuk memimpin Kalimantan Barat ke depan.
"Dalam 10 tahun kepemimpinan Bapak Cornelis sebagai Gubernur, yang patut kira syukuri dan banggakan adalah Kalimantan Barat aman dan damai," ucap mantan anggota Senat suara terbanyak se-Indonesia itu saat memberikan sambutan pada Perayaan Natal Oikumene masyarakat Kecamatan Rasau Jaya, Sabtu 20 Januari 2018.
Menurut Bupati Kabupaten Landak itu, salah satu pekerjaan rumah besar bagi seorang gubernur di Kalimantan Barat ke depan adalah menata kehidupan masyarakat yang majemuk agar tetap tenang dan damai.
"Pembangunan fisik siapa pun bisa melakukannya, pembangunan infrastruktur siapa pun bisa membangunnya, tetapi untuk merajut keberagaman dan kebersamaan di Kalimantan Barat bukanlah satu hal yang mudah," tutur Karolin.
Dia menjelaskan, catatan sejarah di Kalimantan Barat dalam usianya ke 72 tahun dikurangi masa kepemimpinan Cornelis 10 tahun, yaitu selama 62 tahun telah terjadi 17 kali kerusuhan antaretnis.
"Situasi itulah yang membuat kita tidak bisa maju, tidak bisa membangun, karena kondisinya tidak aman untuk kita bisa membangun atau bekerja," ungkap Karolin.
Mantan Anggota Komisi IX DPR itu berpesan, momentum perayaan natal untuk mengingatkan kembali pesan damai kepada setiap umat manusia.
Damai merupakan sebuah keputusan dan dimulai dari diri sendiri. Memandang sesama manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan. Tidak membedakan suku, agama dan golongan, semua harus dilayani.
"Situasi damai adalah modal awal untuk membangun Kalimantan Barat. Bagaimana kita bisa bersatu, bergandengan tangan dengan yang lainnya untuk bisa membangun Kalimantan Barat. Saya berjanji di dalam hati bahwa saya akan berjuang sepenuh hati, dengan sekuat tenaga untuk meneruskan, merawat keberagaman di Kalimantan Barat," tuturnya.
(dam)
Explore More