Isnandar Pilih Ali Pada Maju di Pilkada Sidimpuan, Ini Alasannya
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Perjalanan panjang telah dilalui Muhammad Isnandar Nasution dalam proses pencalonannya pada Pilkada Kota Padangsidimpuan 2018. Isnandar memutuskan untuk maju sebagai orang nomor di Kota Salak itu dengan memilih DR Ali Pada Harahap sebagai pendampingnya.
Dengan berbagai pertimbangan, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjatuhkan pilihannya kepada Ali Pada Harahap. Tentu saja mengundang tanya bagi publik Sidimpuan. Apa sebenarnya alasan Isnandar memilih Ali Pada sebagai wakilnya untuk memenangkan pesta demokrasi rakyat langsung 27 Juni 2018 mendatang.
Kepada SINDOnews, Isnandar yang juga wakil wali kota Padangsidimpuan itu mengungkapkan bahwa figur Ali Pada dinilai sangat tepat untuk mendampinginya. Selain punya pengalaman birokrat, Ali Pada juga dikenal sebagai seorang akademisi.
Ali Pada telah melalui sejumlah jabatan eselon II, seperti pernah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapsel. Selanjutnya, DR Ali Pada telah puluhan tahun berkpirah sebagai seorang akademisi, bahkan pernah diamanahkan sebagai Ketua Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan-Padangsidimpuan.
Apabila nanti diamanahkan memimpin Kota Padangsidimpuan periode 2018-2023, pihaknya optimistis bisa memajukan sektor pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja. Sosok Ali Pada dinilai merupakan figur yang tepat untuk memberhasilkan program tersebut.
"Kemampuan dan pengalaman Pak Ali Pada dalam dunia pendidikan sudah kita akui bersama. Saya optimistis, bersama Pak Ali Pada, program menjadikan Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan akan terwujud. Karena, sejak dulu Padangsidimpuan sudah menjadi kota tujuan belajar bagi masyarakat di wilayah Tabagsel dan daerah sekitarnya," ujar Isnandar di Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Lebih lanjut dia mengatakan, selama 5 tahun menjabat sebagai wakil wali Kota Padangsidimpuan, hubungan emosional keduanya sudah terjalin baik, terutama pola pikir mereka yang sering bersamaan. "Kami sering tukar pikiran hingga bercanda di kantor,” tuturnya.
Sosok Isnandar yang relijius dan dekat dengan masyarakat didukung keluarga yang dermawan dinilai cukup ideal jika berpasangan dengan seorang yang berpengalaman dalam akademisi dan birokrat.
Sementara itu, Ali Pada menyatakan kesediaannya menerima pinangan Isnandar karena didasari keinginan dan visi yang sama untuk memajukan Kota Padangsidimpuan sebagai kota perdagangan, jasa dan pendidikan.
"Saya optimistis cita-cita menjadikan Kota Padangsidimpuan sebagai kota perdagangan, jasa dan pendidikan di Tapanuli Bagian Selatan, Sumut, akan terealisasi. Kami punya komitmen yang kuat dari hati," tandas Ali Pada.
Dengan berbagai pertimbangan, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjatuhkan pilihannya kepada Ali Pada Harahap. Tentu saja mengundang tanya bagi publik Sidimpuan. Apa sebenarnya alasan Isnandar memilih Ali Pada sebagai wakilnya untuk memenangkan pesta demokrasi rakyat langsung 27 Juni 2018 mendatang.
Kepada SINDOnews, Isnandar yang juga wakil wali kota Padangsidimpuan itu mengungkapkan bahwa figur Ali Pada dinilai sangat tepat untuk mendampinginya. Selain punya pengalaman birokrat, Ali Pada juga dikenal sebagai seorang akademisi.
Ali Pada telah melalui sejumlah jabatan eselon II, seperti pernah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapsel. Selanjutnya, DR Ali Pada telah puluhan tahun berkpirah sebagai seorang akademisi, bahkan pernah diamanahkan sebagai Ketua Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tapanuli Selatan-Padangsidimpuan.
Apabila nanti diamanahkan memimpin Kota Padangsidimpuan periode 2018-2023, pihaknya optimistis bisa memajukan sektor pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja. Sosok Ali Pada dinilai merupakan figur yang tepat untuk memberhasilkan program tersebut.
"Kemampuan dan pengalaman Pak Ali Pada dalam dunia pendidikan sudah kita akui bersama. Saya optimistis, bersama Pak Ali Pada, program menjadikan Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan akan terwujud. Karena, sejak dulu Padangsidimpuan sudah menjadi kota tujuan belajar bagi masyarakat di wilayah Tabagsel dan daerah sekitarnya," ujar Isnandar di Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Lebih lanjut dia mengatakan, selama 5 tahun menjabat sebagai wakil wali Kota Padangsidimpuan, hubungan emosional keduanya sudah terjalin baik, terutama pola pikir mereka yang sering bersamaan. "Kami sering tukar pikiran hingga bercanda di kantor,” tuturnya.
Sosok Isnandar yang relijius dan dekat dengan masyarakat didukung keluarga yang dermawan dinilai cukup ideal jika berpasangan dengan seorang yang berpengalaman dalam akademisi dan birokrat.
Sementara itu, Ali Pada menyatakan kesediaannya menerima pinangan Isnandar karena didasari keinginan dan visi yang sama untuk memajukan Kota Padangsidimpuan sebagai kota perdagangan, jasa dan pendidikan.
"Saya optimistis cita-cita menjadikan Kota Padangsidimpuan sebagai kota perdagangan, jasa dan pendidikan di Tapanuli Bagian Selatan, Sumut, akan terealisasi. Kami punya komitmen yang kuat dari hati," tandas Ali Pada.
(rhs)