Evakuasi Sandera Tahap Kedua, 807 Warga Papua Berhasil Dibawa ke Timika
A
A
A
TEMBAGAPURA - Sebanyak 807 warga dari Kampung Banti, Utikini dan Kimbely, Senin (20/11/2017), akhirnya berhasil dievakuasi dari kampung mereka setelah hampir sebulan lebih mereka terisolasi akibat disandera oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Dari lokasi dilaporkan, proses evakuasi tahap kedua hari ini menggunakan 11 bus milik PT Freeport Indonesia dan dikawal 200 anggota TNI/Polri bersenjata lengkap. Proses evakuasi dari Kampung Banti, Kimbely dan Utikini menuju Kota Timika.
Masyarakat diungsikan sementara di area gedung Eme Neme Yauware, Kota Timika, Kabupaten Mimika Papua.
Para warga yang sebagian penduduk asli ini setelah tiba di Timika langsung didata oleh tenaga medis yang telah disiapkan, selain itu banyak warga juga yang langung diambil oleh kerabat mereka.
Proses evakuasi ini dipimpin Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Makbon dan koordinator masyarakat atau FKPM Kamaniel Waker dikawal aparat keamanan Satgas Terpadu TNI-Polri dan dibawa ke Kota Timika.
Menurut Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon, total warga yang rata-rata adalah orang asli Papua, sebanyak 807 orang termasuk anak-anak telah tiba di kota Timika, semua dalam kondisi baik.
Proses Evakuasi warga berawal pada pukul 10.56 WIT, dimana Tim Evakuasi dari Satgas Terpadu TNI-Polri, berangkat ke pemukiman warga di Kampung Utikini sambil menunggu masyarakat yang merupakan warga asli setempat yang dievakuasi berjalan kaki dari Kampung Kimbely menuju pemukiman Utikini.
Masyarakat yang diakan dievakuasi sebanyak 807 warga ini tiba di Utikini dan saat bersamaan terjadi gangguan dari kelompok GSP/B TPN-OPM yang sempat melakukan penembakan, aparat gabungan dari Satgas Terpadu sempat memberikan tembakan dan berhasil menguasai keadaan. Seluruh warga akhirnya berhasil di bawa ke kota Timika.
Hingga saat ini aparat gabungan dari Satgas terpadu TNI-Polri, telah bersiaga di Kampung Utikini dan telah menguasai keadaan.
Rencananya, seluruh wilayah di tiga kampung yang dianggap sebagai basis KKSB akan di dirikan pos keamanan. Pasukan gabungan dari Polri dan TNI juga masih terus memburu Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata tersebut.
Masyarakat diungsikan sementara di area gedung Eme Neme Yauware, Kota Timika, Kabupaten Mimika Papua.
Para warga yang sebagian penduduk asli ini setelah tiba di Timika langsung didata oleh tenaga medis yang telah disiapkan, selain itu banyak warga juga yang langung diambil oleh kerabat mereka.
Proses evakuasi ini dipimpin Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Makbon dan koordinator masyarakat atau FKPM Kamaniel Waker dikawal aparat keamanan Satgas Terpadu TNI-Polri dan dibawa ke Kota Timika.
Menurut Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon, total warga yang rata-rata adalah orang asli Papua, sebanyak 807 orang termasuk anak-anak telah tiba di kota Timika, semua dalam kondisi baik.
Proses Evakuasi warga berawal pada pukul 10.56 WIT, dimana Tim Evakuasi dari Satgas Terpadu TNI-Polri, berangkat ke pemukiman warga di Kampung Utikini sambil menunggu masyarakat yang merupakan warga asli setempat yang dievakuasi berjalan kaki dari Kampung Kimbely menuju pemukiman Utikini.
Masyarakat yang diakan dievakuasi sebanyak 807 warga ini tiba di Utikini dan saat bersamaan terjadi gangguan dari kelompok GSP/B TPN-OPM yang sempat melakukan penembakan, aparat gabungan dari Satgas Terpadu sempat memberikan tembakan dan berhasil menguasai keadaan. Seluruh warga akhirnya berhasil di bawa ke kota Timika.
Hingga saat ini aparat gabungan dari Satgas terpadu TNI-Polri, telah bersiaga di Kampung Utikini dan telah menguasai keadaan.
Rencananya, seluruh wilayah di tiga kampung yang dianggap sebagai basis KKSB akan di dirikan pos keamanan. Pasukan gabungan dari Polri dan TNI juga masih terus memburu Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata tersebut.
(sms)