Resahkan Warga, Tokoh Adat Papua Minta Aparat Tegas terhadap KKB
loading...
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera pilot Susi Air. Foto: Istimewa
A
A
A
JAYAPURA - Aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mendapat kecaman dari tokoh adat Papua. Alih-alih mendapat dukungan internasional, kekerasan itu malah mendapat kecaman.
Tokoh adat Papua yang juga anak mantan pejuang Papua merdeka, Yanto Eluay mengatakan, aksi kekerasan KKB sudah sangat meresahkan masyarakat Papua.
"Perjuangan mencapai kemerdekaan tidak akan berhasil jika dilakukan dengan cara membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa," katanya, kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya, aksi kekerasan yang dilakukan KKB tidak akan menarik simpati dunia internasional. Ditambah lagi, mereka menyandera pilot Susi Air yang merupakan warga negara asing.
"Kekerasan yang dilakukan KKB kelompok Egianus Kogoya bukan lagi murni untuk Papua merdeka. Tetapi sudah mengarah ke motif mencari dukungan ekonomi dan soal perut," jelasnya.
Tidak sedikit, mereka melakukan pemalakan terhadap warga sipil, termasuk juga intervensi dana kampung.
"Aparat penegak hukum harus menindak tegas dan membasmi kelompok ini, karena jika dibiarkan berlarut-larut, kelompok ini akan melakukan aksi-aksi kekerasan lainnya," pungkasnya.
Tokoh adat Papua yang juga anak mantan pejuang Papua merdeka, Yanto Eluay mengatakan, aksi kekerasan KKB sudah sangat meresahkan masyarakat Papua.
"Perjuangan mencapai kemerdekaan tidak akan berhasil jika dilakukan dengan cara membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa," katanya, kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya, aksi kekerasan yang dilakukan KKB tidak akan menarik simpati dunia internasional. Ditambah lagi, mereka menyandera pilot Susi Air yang merupakan warga negara asing.
"Kekerasan yang dilakukan KKB kelompok Egianus Kogoya bukan lagi murni untuk Papua merdeka. Tetapi sudah mengarah ke motif mencari dukungan ekonomi dan soal perut," jelasnya.
Tidak sedikit, mereka melakukan pemalakan terhadap warga sipil, termasuk juga intervensi dana kampung.
"Aparat penegak hukum harus menindak tegas dan membasmi kelompok ini, karena jika dibiarkan berlarut-larut, kelompok ini akan melakukan aksi-aksi kekerasan lainnya," pungkasnya.
(san)
Explore More