Wartawan Banten Dipukul Oknum Polisi saat Meliput Unjuk Rasa
A
A
A
SERANG - Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini menimpa Panji Bahari Romadhon, wartawan media lokal Banten Pos saat meliput aksi demonstrasi puluhan mahasiswa di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Aksi demo mengkritisi tiga tahun kepemimpinan Jokowi-JK awalnya berjalan damai dengan pengawalan ketat puluhan personel dari Polres Serang Kota. Namun, saat mahasiswa memblokade setengan badan jalan Jendral Sudirman, Ciceri. Polisi langsung mendorong mundur mahasiswa agar arus lalu lintas tak terganggu.
Aksi dorong pun terjadi antara mahasiswa dan polisi. Ketika itu, Panji berada di tengah-tengah antara polisi dan mahasiswa untuk mengambil gambar. Tiba-tiba dari arah belakang oknum polisi langsung menendang dan mengamankan Panji.
"Lagi mau ngambil foto, digebuk (dari arah) belakang, pas nengok langsung diteriakin provokator. Terus diinjak-injak dan dicekek sambil dibawa ke mobil sedan punya polisi," kata Panji, Jumat (20/10/2017).
Padahal, lanjut Panji, saat digelandang ke mobil dirinya sudah menunjukan kartu pers kepada polisi bahwa dirinya wartawan. Namun, aksi pemukulan tetap dilakukan oleh seorang oknum polisi dengan wajah ditutupi masker.
"Ini yang sebenernya saya sesalin. Saya sudah kasih liat (kartu pers) tetap saja saya dicekek dan dipukul di mobil sedan itu. Ada saksi dari mahasiswa yang ditangkap juga," ujarnya.
Bahkan, oknum polisi itu pun sempat mengancam akan menculik dan membunuhnya. "Sudah gitu minta direkam, pas itu ngancam mau culik dan bunuh. Posisi udah tahu saya itu wartawan," tandasnya.
Akibat kejadian itu, Panji mengalami luka lebam di bagian punggung dan kaki. Rencananya panji akan langsung melakukan visum di RS dr Drajat Prawiranegara sebelum melaporkan aksi kekerasan oleh oknum polisi ke Polda Banten.
Aksi demo mengkritisi tiga tahun kepemimpinan Jokowi-JK awalnya berjalan damai dengan pengawalan ketat puluhan personel dari Polres Serang Kota. Namun, saat mahasiswa memblokade setengan badan jalan Jendral Sudirman, Ciceri. Polisi langsung mendorong mundur mahasiswa agar arus lalu lintas tak terganggu.
Aksi dorong pun terjadi antara mahasiswa dan polisi. Ketika itu, Panji berada di tengah-tengah antara polisi dan mahasiswa untuk mengambil gambar. Tiba-tiba dari arah belakang oknum polisi langsung menendang dan mengamankan Panji.
"Lagi mau ngambil foto, digebuk (dari arah) belakang, pas nengok langsung diteriakin provokator. Terus diinjak-injak dan dicekek sambil dibawa ke mobil sedan punya polisi," kata Panji, Jumat (20/10/2017).
Padahal, lanjut Panji, saat digelandang ke mobil dirinya sudah menunjukan kartu pers kepada polisi bahwa dirinya wartawan. Namun, aksi pemukulan tetap dilakukan oleh seorang oknum polisi dengan wajah ditutupi masker.
"Ini yang sebenernya saya sesalin. Saya sudah kasih liat (kartu pers) tetap saja saya dicekek dan dipukul di mobil sedan itu. Ada saksi dari mahasiswa yang ditangkap juga," ujarnya.
Bahkan, oknum polisi itu pun sempat mengancam akan menculik dan membunuhnya. "Sudah gitu minta direkam, pas itu ngancam mau culik dan bunuh. Posisi udah tahu saya itu wartawan," tandasnya.
Akibat kejadian itu, Panji mengalami luka lebam di bagian punggung dan kaki. Rencananya panji akan langsung melakukan visum di RS dr Drajat Prawiranegara sebelum melaporkan aksi kekerasan oleh oknum polisi ke Polda Banten.
(rhs)