Pembangunan PLTA Simarboru Dipastikan Tidak Merusak Alam
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sipirok Marancar Batangtoru (Simarboru), Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dipastikan tidak merusak lingkungan di wilayah kerjanya. Alasannya, pembangkit listrik tersebut baru bisa beraktivitas apabila lingkungan tidak terganggu atau rusak.
Ketersediaan air yang cukup menjadi jaminan perusahaan dalam mengembangkan operasionalnya. Sehingga PLTA Simarboru mempunyai kewajiban menjaga debit air agar tetap sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan.
"Kalau lingkungan rusak, maka volume air akan berkurang, sehingga mengganggu produksi PLTA. Makanya, kami berkewajiban untuk menjaga lingkungan di wilayah operasional perusahaan," ungkap Syamsir Alam Nasution, Kuasa Hukum PLTA Simarboru, Jumat (20/10/2017).
Syamsir menjelaskan, PLTA Simarboru berkewajiban untuk menjaga koridor dan perlintasan satwa yang selama ini hidup dan berkembang di sekitar areal kerja PLTA yang berupa tanah milik warga. "Perusahaan juga memastikan lintasan satwa dan koridor vegetasi itu tidak akan hilang, malah akan dijaga keberadaannya," tutur Syamsir.
Untuk menjaga kelestarian alam, pihak PLTA akan merevegerasi areal yang terbuka jika konstruksi telah selesai. Artinya, pihak perusahaan akan menanami kembali lahan yang dibuka untuk kepentingan operasional perusahaan.
"Intinya lahan terbuka akan ditanami ulang setelah konstruksi ini selesai, sehingga tidak merubah bentuk aslinya," tandasnya.
Dia mengatakan, PLTA Simarboru, sebuah perusahaan yang operasionalnya tergantung dengan kondisi alam. Apabila rusak, maka akan mengganggu aktivitas perusahaan itu sendiri.
Dia berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung kehadiran PLTA itu karena banyak mendatangkan manfaat. "Inilah yang disebut mendatangkan manfaat, tanpa menghilangkan manfaat," tandasnya.
Pernyataan senada disampaikan tokoh masyarakat Sipirok, Muhammad Rasyid Siregar. Menurutnya, dari banyak perusahaan yang ada di Tapsel, PLTA Simarboru dinilai sangat perduli terhadap lingkungan.
"Saya mengajak seluruh warga agar mendukung percepatan realisasi proyek ini, karena kehadiran perusahaan tidak merusak lingkungan, namun mendatangkan banyak manfaat," ujarnya.
Ketersediaan air yang cukup menjadi jaminan perusahaan dalam mengembangkan operasionalnya. Sehingga PLTA Simarboru mempunyai kewajiban menjaga debit air agar tetap sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan.
"Kalau lingkungan rusak, maka volume air akan berkurang, sehingga mengganggu produksi PLTA. Makanya, kami berkewajiban untuk menjaga lingkungan di wilayah operasional perusahaan," ungkap Syamsir Alam Nasution, Kuasa Hukum PLTA Simarboru, Jumat (20/10/2017).
Syamsir menjelaskan, PLTA Simarboru berkewajiban untuk menjaga koridor dan perlintasan satwa yang selama ini hidup dan berkembang di sekitar areal kerja PLTA yang berupa tanah milik warga. "Perusahaan juga memastikan lintasan satwa dan koridor vegetasi itu tidak akan hilang, malah akan dijaga keberadaannya," tutur Syamsir.
Untuk menjaga kelestarian alam, pihak PLTA akan merevegerasi areal yang terbuka jika konstruksi telah selesai. Artinya, pihak perusahaan akan menanami kembali lahan yang dibuka untuk kepentingan operasional perusahaan.
"Intinya lahan terbuka akan ditanami ulang setelah konstruksi ini selesai, sehingga tidak merubah bentuk aslinya," tandasnya.
Dia mengatakan, PLTA Simarboru, sebuah perusahaan yang operasionalnya tergantung dengan kondisi alam. Apabila rusak, maka akan mengganggu aktivitas perusahaan itu sendiri.
Dia berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung kehadiran PLTA itu karena banyak mendatangkan manfaat. "Inilah yang disebut mendatangkan manfaat, tanpa menghilangkan manfaat," tandasnya.
Pernyataan senada disampaikan tokoh masyarakat Sipirok, Muhammad Rasyid Siregar. Menurutnya, dari banyak perusahaan yang ada di Tapsel, PLTA Simarboru dinilai sangat perduli terhadap lingkungan.
"Saya mengajak seluruh warga agar mendukung percepatan realisasi proyek ini, karena kehadiran perusahaan tidak merusak lingkungan, namun mendatangkan banyak manfaat," ujarnya.
(rhs)