Saat Gadis Cantik dan Seksi Menjalani Tes Urine di Tempat Hiburan
A
A
A
SEMARANG - Puluhan gadis cantik pekerja tempat hiburan deg-degan ketika sejumlah petugas Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Jateng mendatangi lokasi mereka bekerja. Mereka lalu dikumpulkan di satu ruangan di lantai 1, menulis nama untuk didata.
Meski ruang tempat hiburan karaoke di Jalan Puri Anjasmoro, Semarang Barat itu relatif gelap, tak menutupi kecantikan dan seksinya gadis pekerja tempat hiburan. Gadis-gadis itu tampak malu-malu saat melihat sejumlah wartawan lengkap dengan kamera yang menyorot mereka.
Menyadari kehadiran wartawan, mereka pun berusaha memalingkan wajah atau menutupinya dengan masker. Dengan gerakan cepat mereka segera menyambar wadah urine dan berlalu menuju toilet untuk buang air kecil.
Namun entah karena grogi, takut, atau sebab lain, banyak di antara mereka yang tak kunjung keluar setelah masuk toilet. Seorang petugas BNN tampak dengan setia menunggu sekaligus mengawasi dengan berdiri di depan ruang toilet.
"Tadi mendapat giliran pertama yang harus menyerahkan sampel urine. Ya grogi juga," ujar seorang gadis yang enggan disebutkan namanya, Selasa (26/9/2017).
Perempuan berambut panjang itu mengaku sudah beberapa kali mengikuti tes narkoba saat digelar razia BNN. Meski demikian, dia masih tampak gugup saat menyerahkan sampel urine kepada petugas. "Hasilnya apa langsung keluar saat ini ya?" katanya dengan nada bertanya wartawan.
Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jateng AKBP Suprinarto mengatakan, terdapat 90 orang yang mengikuti tes narkoba tersebut. Seluruh pegawai mulai pemilik hingga petugas kebersihan diminta menyerahkan sampel urine.
"Kita laksanakan Operasi Bersinar terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba di tempat hiburan."
Dari pemeriksaan tersebut, terdapat satu orang yang diduga menggunakan narkoba. Dari keterangan sementara, yang bersangkutan tengah mengonsumsi obat akibat menderita sakit gigi dan peradangan engsel lutut.
"Hasilnya sementara ditemukan satu, karena dia menggunakan obat gigi dan engsel lutut. Dia pakai obat itu sesuai resep doker. Jadi secara umum tidak ada penyalahgunaan narkoba, karena dia gunakan sesuai resep dokter."
Sementara itu, Nurul Fitriana, manajer tempat hiburan tersebut, mengatakan, menerapkan sanksi tegas kepada seluruh karyawan bila terbukti menyalahgunakan narkoba. Bahkan, sanksi terberat akan dipecat dari pekerjaannya.
"Kita dari manajemen sangat welcome dengan operasi yang dilakukan BNN Jateng. Kita meski berada di dunia hiburan, tapi bener-bener ditekankan kepada all staf dan karyawan untuk tidak mengonsumsi narkoba. Kita tak ada toleransi," katanya.
Perempuan berwajah manis itu kembali menegaskan bahwa seorang yang diduga positif mengunakan narkoba, akibat mengonsumsi obat dari dokter. Dia juga menunjukkan surat keterangan dari dokter bahwa yang bersangkutan harus mengonsumsi obat untuk menyembuhkan penyakitnya.
"Ini sekaligus kita klarifikasi hasil temuan BNN tadi, bahwa benar salah satu karyawan kami sudah ada surat dokter. Bahwa anak ini sakit gigi, dan ada peradangan di lutut sehingga menggunakan obat," pungkasnya.
Meski ruang tempat hiburan karaoke di Jalan Puri Anjasmoro, Semarang Barat itu relatif gelap, tak menutupi kecantikan dan seksinya gadis pekerja tempat hiburan. Gadis-gadis itu tampak malu-malu saat melihat sejumlah wartawan lengkap dengan kamera yang menyorot mereka.
Menyadari kehadiran wartawan, mereka pun berusaha memalingkan wajah atau menutupinya dengan masker. Dengan gerakan cepat mereka segera menyambar wadah urine dan berlalu menuju toilet untuk buang air kecil.
Namun entah karena grogi, takut, atau sebab lain, banyak di antara mereka yang tak kunjung keluar setelah masuk toilet. Seorang petugas BNN tampak dengan setia menunggu sekaligus mengawasi dengan berdiri di depan ruang toilet.
"Tadi mendapat giliran pertama yang harus menyerahkan sampel urine. Ya grogi juga," ujar seorang gadis yang enggan disebutkan namanya, Selasa (26/9/2017).
Perempuan berambut panjang itu mengaku sudah beberapa kali mengikuti tes narkoba saat digelar razia BNN. Meski demikian, dia masih tampak gugup saat menyerahkan sampel urine kepada petugas. "Hasilnya apa langsung keluar saat ini ya?" katanya dengan nada bertanya wartawan.
Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jateng AKBP Suprinarto mengatakan, terdapat 90 orang yang mengikuti tes narkoba tersebut. Seluruh pegawai mulai pemilik hingga petugas kebersihan diminta menyerahkan sampel urine.
"Kita laksanakan Operasi Bersinar terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba di tempat hiburan."
Dari pemeriksaan tersebut, terdapat satu orang yang diduga menggunakan narkoba. Dari keterangan sementara, yang bersangkutan tengah mengonsumsi obat akibat menderita sakit gigi dan peradangan engsel lutut.
"Hasilnya sementara ditemukan satu, karena dia menggunakan obat gigi dan engsel lutut. Dia pakai obat itu sesuai resep doker. Jadi secara umum tidak ada penyalahgunaan narkoba, karena dia gunakan sesuai resep dokter."
Sementara itu, Nurul Fitriana, manajer tempat hiburan tersebut, mengatakan, menerapkan sanksi tegas kepada seluruh karyawan bila terbukti menyalahgunakan narkoba. Bahkan, sanksi terberat akan dipecat dari pekerjaannya.
"Kita dari manajemen sangat welcome dengan operasi yang dilakukan BNN Jateng. Kita meski berada di dunia hiburan, tapi bener-bener ditekankan kepada all staf dan karyawan untuk tidak mengonsumsi narkoba. Kita tak ada toleransi," katanya.
Perempuan berwajah manis itu kembali menegaskan bahwa seorang yang diduga positif mengunakan narkoba, akibat mengonsumsi obat dari dokter. Dia juga menunjukkan surat keterangan dari dokter bahwa yang bersangkutan harus mengonsumsi obat untuk menyembuhkan penyakitnya.
"Ini sekaligus kita klarifikasi hasil temuan BNN tadi, bahwa benar salah satu karyawan kami sudah ada surat dokter. Bahwa anak ini sakit gigi, dan ada peradangan di lutut sehingga menggunakan obat," pungkasnya.
(zik)