Jenazah TKW yang Tewas Dianiaya Majikan di Suriah Dipulangkan ke Serang
A
A
A
SERANG - Jenazah Timong binti Salwani (28) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Puyuh Koneng, Desa Kencana Harapan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, yang meninggal dunia di Suriah akhirnya dipulangkan oleh KBRI Damaskus ke tempat kelahirannya.
Ibu dua anak itu diduga meninggal dunia pada tanggal 31 Juli 2017 karena dianiaya majikannya. Sebab, selama bekerja sejak bulan Mei 2016, sang suami Holyadi sering mendapatkan keluhan dari Timong bahwa majikannya kerap menyiksanya.
Selain mendapatkan kekerasan, Timong juga tak digaji selama bekerja menjadi pembantu rumah tangga di Suriah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kedua anaknya yakni Sri Puspita (8) yang baru kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Nur Azizah (5), Holyadi hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
Kades Kencana Harapan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang Suwandi Anwar mengatakan, pihak keluarga mendapatkan kabar kematian Timong dari pihak KBRI di Damaskus
"Keluarga mendapatkan kabar dari saudaranya di Carenang (Daerah di Kabupaten Serang) bahwa pihak KBRI memberitahu kalau saudara Timong meninggal dunia," kata Suwandi, Kamis (7/9/2017).
Sementara itu, Timong mengaku lega jasad istrinya bisa dipulangkan, rencananya sang istri akan diserah terimakan dari pihak KBRI Damaskus ke pihak keluarga. "Akan disolatkan dulu nanti dimakamkan di tempat pemakaman umum dekat rumah," katanya.
Pihak keluarga berharap, kasus kematian istrinya dapat ditangani dengan seadil-adilnya, termasuk mempenjarakan pihak sponsor yang sudah memberangkatkan ke Suriah.
"Saya berharap kepada bapak Kapolda Banten agar menangkap Ha dan M yang sudah menipu saya dan istri. Yang janjinya dipekerjakan di Mesir kenapa ini ke Suriah," tandasnya.
Ibu dua anak itu diduga meninggal dunia pada tanggal 31 Juli 2017 karena dianiaya majikannya. Sebab, selama bekerja sejak bulan Mei 2016, sang suami Holyadi sering mendapatkan keluhan dari Timong bahwa majikannya kerap menyiksanya.
Selain mendapatkan kekerasan, Timong juga tak digaji selama bekerja menjadi pembantu rumah tangga di Suriah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kedua anaknya yakni Sri Puspita (8) yang baru kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Nur Azizah (5), Holyadi hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
Kades Kencana Harapan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang Suwandi Anwar mengatakan, pihak keluarga mendapatkan kabar kematian Timong dari pihak KBRI di Damaskus
"Keluarga mendapatkan kabar dari saudaranya di Carenang (Daerah di Kabupaten Serang) bahwa pihak KBRI memberitahu kalau saudara Timong meninggal dunia," kata Suwandi, Kamis (7/9/2017).
Sementara itu, Timong mengaku lega jasad istrinya bisa dipulangkan, rencananya sang istri akan diserah terimakan dari pihak KBRI Damaskus ke pihak keluarga. "Akan disolatkan dulu nanti dimakamkan di tempat pemakaman umum dekat rumah," katanya.
Pihak keluarga berharap, kasus kematian istrinya dapat ditangani dengan seadil-adilnya, termasuk mempenjarakan pihak sponsor yang sudah memberangkatkan ke Suriah.
"Saya berharap kepada bapak Kapolda Banten agar menangkap Ha dan M yang sudah menipu saya dan istri. Yang janjinya dipekerjakan di Mesir kenapa ini ke Suriah," tandasnya.
(nag)