Pembobol Brankas Sekolah dan Pencuri Motor Ditembak saat Nyopir Angkot

Rabu, 30 Agustus 2017 - 16:05 WIB
Pembobol Brankas Sekolah dan Pencuri Motor Ditembak saat Nyopir Angkot
Pembobol Brankas Sekolah dan Pencuri Motor Ditembak saat Nyopir Angkot
A A A
PALEMBANG - Tersangka pembobolan brankas sekolah sekaligus pelaku pencurian kendaraan bermotor, Akhirudin (30), ditangkap personel Unit Reskrim Polsek Kalidoni saat mengemudikan angkot Lemabang-Ampera. Tersangka Akhirudin ditembak kaki kirinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap di Jalan RE Martadinata, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

Kapolsek Kalidoni, AKP Yulia Farida mengungkapkan, tersangka ditangkap setelah membobol brankas di salah satu sekolah di Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni dan mencuri uang sebesar Rp13,6 juta bersama dua komplotannya. "Pihak sekolah sebagai korban melaporkan kejadian tersebut. Lalu kami kejar setelah mengantongi identitas para pelaku," ujarnya, Rabu (30/8/2017).

Yulia menambahkan, Akhirudin warga Jalan Mayor Zen, Lorong Semendawai, Kelurahan Sei Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang ini, juga diketahui merupakan pencuri kendaraan bermotor. Dia merupakan pelaku pencurian kendaraan motor di berbagai wilayah di Palembang.

Dari pengakuannya, dia sudah melakukan pencurian kendaraan bermotor sebanyak lima kali. "Tiga laporan pencurian motor di wilayah IT II dan dua laporan di Polsek Kalidoni merupakan ulah tersangka," kata Yulia.

Masih kata Yulia, polisi masih mengejar dua komplotan pelaku pencurian kendaraan bermotor yang kini masih buron. Tersangka Akhirudin dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Sementara itu, tersangka Akhirudin mengakui telah melakukan lima pencurian kendaraan motor dan pembobolan brankas sekolah tersebut. "Saya bertiga dengan kawan berbagi peran. Saya yang eksekusi saat beraksi, teman ada yang mengawasi keadaan," ujarnya.

Akhirudin pun mengaku sepeda motor korban yang dicurinya tersebut dijual ke daerah Sungsang, Kabupaten Banyuasin seharga Rp2-3 juta per unit. "Uangnya kami bagi tiga rata. Saya pakai uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2200 seconds (0.1#10.140)