Proyek Sudetan Drainase Diminta Tak Ganggu Jalur KA Solo-Wonogiri
A
A
A
SOLO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta rencana pembangunan sudetan drainase Jalan Supomo dan city walk Jalan Slamet Riyadi di Kota Solo, Jawa Tengah tidak mengganggu jalur rel jurusan Solo-Wonogiri. Kereta Api (KA) Bathara Kresna yang melewati jalur itu harus tetap beroperasi guna melayani kebutuhan transportasi masyarakat.
Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pihaknya masih menunggu koordinasi dengan Pemkot Solo. Sebab, rencana pembangunan sudetan kabarnya bakal menerobos jalur rel Solo-Wonogiri yang melintas di tengah Kota Solo. “Kami belum tahu nanti teknisnya bagaimana. Tapi yang jelas, kereta api tetap harus beroperasi,” ujar Eko Budiyanto, Senin (14/8/2017).
KA Bathara Kresna yang melayani rute Solo-Wonogiri maupun sebaliknya, beroperasi maksimal enam perjalanan setiap hari. Jalur KA yang melintas di tengah kota itu terkadang juga dipakai KA Jaladara untuk kepentingan pariwisata. KA tidak bisa berjalan dengan kecepatan penuh karena dekat dengan permukiman warga.
Selain itu juga banyak perlintasan yang dilalui tanpa palang pintu. Operasional KA Bathara Kresna sangat hati-hati karena sepanjang jalur Solo-Wonogiri terdapat 118 perlintasan sebidang dengan jalan umum. Dari jumlah tersebut, hanya puluhan perlintasan yang dilengkapi pintu pengaman.
Sebelum proyek sudetan hingga menerobos jalur KA dimulai, terlebih dahulu harus mengantongi izin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Merujuk pasal 179 Undang Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, setiap orang dilarang melakukan kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mengakibatkan pergeseran tanah di jalur KA. Hal itu dapat mengganggu atau membahayakan perjalanan KA.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari berjanji segera berkoordinasi dengan PT KAI, Dinas Perhubungan (Dishub) serta Satlantas Polresta Solo terkait teknis pembangunan sudetan. Proyek itu merupakan rangkaian pelaksanaan pembangunan dan penataan drainase citywalk Jalan Slamet Riyadi, mulai ruas perempatan Ngapeman hingga Plaza Sriwedari. “Proyek citywalk kini mulai digarap. Kalau sudetan baru dikerjakan September,” ungkap Endah.
Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pihaknya masih menunggu koordinasi dengan Pemkot Solo. Sebab, rencana pembangunan sudetan kabarnya bakal menerobos jalur rel Solo-Wonogiri yang melintas di tengah Kota Solo. “Kami belum tahu nanti teknisnya bagaimana. Tapi yang jelas, kereta api tetap harus beroperasi,” ujar Eko Budiyanto, Senin (14/8/2017).
KA Bathara Kresna yang melayani rute Solo-Wonogiri maupun sebaliknya, beroperasi maksimal enam perjalanan setiap hari. Jalur KA yang melintas di tengah kota itu terkadang juga dipakai KA Jaladara untuk kepentingan pariwisata. KA tidak bisa berjalan dengan kecepatan penuh karena dekat dengan permukiman warga.
Selain itu juga banyak perlintasan yang dilalui tanpa palang pintu. Operasional KA Bathara Kresna sangat hati-hati karena sepanjang jalur Solo-Wonogiri terdapat 118 perlintasan sebidang dengan jalan umum. Dari jumlah tersebut, hanya puluhan perlintasan yang dilengkapi pintu pengaman.
Sebelum proyek sudetan hingga menerobos jalur KA dimulai, terlebih dahulu harus mengantongi izin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Merujuk pasal 179 Undang Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, setiap orang dilarang melakukan kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mengakibatkan pergeseran tanah di jalur KA. Hal itu dapat mengganggu atau membahayakan perjalanan KA.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari berjanji segera berkoordinasi dengan PT KAI, Dinas Perhubungan (Dishub) serta Satlantas Polresta Solo terkait teknis pembangunan sudetan. Proyek itu merupakan rangkaian pelaksanaan pembangunan dan penataan drainase citywalk Jalan Slamet Riyadi, mulai ruas perempatan Ngapeman hingga Plaza Sriwedari. “Proyek citywalk kini mulai digarap. Kalau sudetan baru dikerjakan September,” ungkap Endah.
(mcm)