Genjot Perdagangan, Pemprov Jatim Promosi Ke Eropa
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) saat ini mengadakan promosi ke tiga negara di Eropa, yakni Jerman, Itali, dan Rusia. Promosi ini untuk menarik investasi asing dan meningkatkan neraca perdagangan.
Investasi Jerman di Jatim hingga triwulan I/2017 sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi USD156,78 juta dan menyerap 2.273 tenaga kerja. Investasi yang diminati, antara lain berupa alat kesehatan, kimia dasar, trasportasi, otomotif (spare part), tekstil, farmasi, dan elektronik (alat-alat rumah tangga).
Sedangkan perdagangan Jatim dengan Jerman selalu defisit dengan total senilai USD1,40 miliar. Rinciannya, ekspor ke Jerman USD1,31 miliar dan impor dari Jerman USD2,71 miliar. “Promosi itu penting negara asing tahu potensi Jatim secara lebih mendalam,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto.
Sementara untuk investasi Italia selama triwulan I/2017, sebanyak 19 proyek senilai USD31,98 juta dan menyerap 869 tenaga kerja. Minat investasi dari Italia, antara lain bidang industri logam, mesin dan elektronik, tekstil, produk tekstil, penyamakan kulit, teknologi pertanian, furniture, peternakan dan pertanian.
Total nilai perdagangan Jatim - Italia hingga Juni 2017 defisit USD599,29 juta. Rinciannya, total ekspor ke Italia USD828,07 juta dan impor dari Italia USD1,43 miliar. “Ada tiga yang dipromsikan yakni perdagangan, pariwisata dan investasi,” tandas Benny.
Sementara itu, kinerja perdagangan Jatim dengan Rusia mulai menunjukkan tren positif, terutama pada periode semester I/2017. Neraca perdagangan Jatim pada periode tersebut surplus sebesar USD15,03 juta. Rinciannya, ekspor ke Rusia USD65,36 juta dan impor dari Rusia USD50,33 juta.
Sedangkan di bidang investasi, sejauh ini, belum ada perusahaan Rusia yang menanamkan investasinya di Jatim. Promosi dilakukan mulai Sabtu (29/7) hingga Rabu (9/8).
Selain diikuti langsung Gubernur Jatim, Soekarwo, kegiatan promosi ini juga diikuti sejumlah pimpinan teknis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah pengusaha Jatim.
Investasi Jerman di Jatim hingga triwulan I/2017 sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi USD156,78 juta dan menyerap 2.273 tenaga kerja. Investasi yang diminati, antara lain berupa alat kesehatan, kimia dasar, trasportasi, otomotif (spare part), tekstil, farmasi, dan elektronik (alat-alat rumah tangga).
Sedangkan perdagangan Jatim dengan Jerman selalu defisit dengan total senilai USD1,40 miliar. Rinciannya, ekspor ke Jerman USD1,31 miliar dan impor dari Jerman USD2,71 miliar. “Promosi itu penting negara asing tahu potensi Jatim secara lebih mendalam,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto.
Sementara untuk investasi Italia selama triwulan I/2017, sebanyak 19 proyek senilai USD31,98 juta dan menyerap 869 tenaga kerja. Minat investasi dari Italia, antara lain bidang industri logam, mesin dan elektronik, tekstil, produk tekstil, penyamakan kulit, teknologi pertanian, furniture, peternakan dan pertanian.
Total nilai perdagangan Jatim - Italia hingga Juni 2017 defisit USD599,29 juta. Rinciannya, total ekspor ke Italia USD828,07 juta dan impor dari Italia USD1,43 miliar. “Ada tiga yang dipromsikan yakni perdagangan, pariwisata dan investasi,” tandas Benny.
Sementara itu, kinerja perdagangan Jatim dengan Rusia mulai menunjukkan tren positif, terutama pada periode semester I/2017. Neraca perdagangan Jatim pada periode tersebut surplus sebesar USD15,03 juta. Rinciannya, ekspor ke Rusia USD65,36 juta dan impor dari Rusia USD50,33 juta.
Sedangkan di bidang investasi, sejauh ini, belum ada perusahaan Rusia yang menanamkan investasinya di Jatim. Promosi dilakukan mulai Sabtu (29/7) hingga Rabu (9/8).
Selain diikuti langsung Gubernur Jatim, Soekarwo, kegiatan promosi ini juga diikuti sejumlah pimpinan teknis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah pengusaha Jatim.
(rhs)