Dinilai Diskriminatif, Orang Tua Siswa Demo SMAN 1 Jatiluhur
A
A
A
PURWAKARTA - Sejumlah orang tua siswa berunjuk rasa memprotes kebijakan SMAN 1 Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang dinilai diskriminatif dalam Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) di sekolah itu, Selasa (18/7/2017).
“Kami bersama warga lain hanya ingin menyampaikan aspirasi dan ingin berdialog dengan pihak sekolah. Karena selama ini proses PPDB tidak transparan,” ujar salah seorang warga Muhammad.
Orang Tua Siswa lainnya, Lulu Nailupar, warga Jalan Pramuka RT05/02 Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, menyesalkan proses PPDB di SMAN i1 Jatiluhur, yang berada di depan rumahnya tersebut. “Jika mau hitung-hitungan, jalan yang dipakai menuju sekolah SMAN 1 Jatiluhur itu memakai sebagaian tanah orang tua saya, kini putri saya malah tidak diterima masuk melalui jalur apirmasi,” ujarnya.
Aksi tersebut nyaris ricuh, beruntung petugas kepolisian setempat berhasil menenangkan warga. Menurut pengakuan warga, sebelum aksi berlangsung, warga sudah melayangkan surat pemberitahuan ke polsek setempat.
Untuk diketahui, sebelumnya warga di sekitar SMAN Jatiluhur 1 sempat membuat dua pucuk surat yang digeletakan di badan jalan yang menjadi akses masuk ke sekolah tersebut. Isinya memprotes sistem zonasi yang memprioritas warga setempat untuk lolos PPDB si SMAN 1 Jatiluhur. Faktanya, mereka menuding siswa yang diterima di SMAN 1 Jatiluhur,malah didominasi dari luar daerah.
“Kami bersama warga lain hanya ingin menyampaikan aspirasi dan ingin berdialog dengan pihak sekolah. Karena selama ini proses PPDB tidak transparan,” ujar salah seorang warga Muhammad.
Orang Tua Siswa lainnya, Lulu Nailupar, warga Jalan Pramuka RT05/02 Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, menyesalkan proses PPDB di SMAN i1 Jatiluhur, yang berada di depan rumahnya tersebut. “Jika mau hitung-hitungan, jalan yang dipakai menuju sekolah SMAN 1 Jatiluhur itu memakai sebagaian tanah orang tua saya, kini putri saya malah tidak diterima masuk melalui jalur apirmasi,” ujarnya.
Aksi tersebut nyaris ricuh, beruntung petugas kepolisian setempat berhasil menenangkan warga. Menurut pengakuan warga, sebelum aksi berlangsung, warga sudah melayangkan surat pemberitahuan ke polsek setempat.
Untuk diketahui, sebelumnya warga di sekitar SMAN Jatiluhur 1 sempat membuat dua pucuk surat yang digeletakan di badan jalan yang menjadi akses masuk ke sekolah tersebut. Isinya memprotes sistem zonasi yang memprioritas warga setempat untuk lolos PPDB si SMAN 1 Jatiluhur. Faktanya, mereka menuding siswa yang diterima di SMAN 1 Jatiluhur,malah didominasi dari luar daerah.
(rhs)