Sehari Sebelum Tewas di Tol Cipali, Toni Minta Didoakan Ibu
A
A
A
BANDUNG - Kecelakaan maut di Tol Cipali, Rabu (3/5/2017) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, Toni Permadi (27). Warga Kampung Bojongasem, Desa Cangkuang, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, itu merupakan kernet bus yang menabrak truk fuso.
Ditemui seusai pemakaman, ibu korban, Imas Reni Rokayah (44), tak menyangka putranya itu menjadi salah satu korban kecelakan di Tol Cipali. Dirinya pun sempat kaget mendengar kabar tersebut. "Padahal Selasa (2/5/2017) sore Toni sempat meminta izin berangkat kerja. Padahal paginya itu baru pulang," ujar Reni kepada wartawan, Rabu malam.
Menurut Imas, putranya sudah bekerja selama dua tahun di perusahaan bus MGI. Biasanya, lanjut Imas, almarhum pulang dua minggu sekali. "Tidak ada pertanda apa pun kemarin itu. Cuma almarhum terus mengundur waktu untuk berangkat, terus bilang doakeun Toni cing salamet (doakan Toni semoga selamat)," katanya.
Sepanjang ingatan Imas, almarhum merupakan pribadi yang periang, suka bercanda, luas pergaulan, dan memiliki banyak teman. Sehingga tak heran bila kepergiannya membuat banyak orang merasa kehilangan. Almarhum meninggalkan seorang istri, Jelita (25) dan satu orang anak laki-laki bernama Mikail yang masih berusia 6 tahun.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata yang berisi rombongan pesantren menabrak truk di tol Km 117+600A, Subang, Rabu (3/5/2017). Akibat kecelakaan tersebut dua orang tewas. Dua korban tewas dalam kecelakaan ini adalah kondektur bus Toni Permadi dan seorang penumpang, Wini Syafina (18).
Ditemui seusai pemakaman, ibu korban, Imas Reni Rokayah (44), tak menyangka putranya itu menjadi salah satu korban kecelakan di Tol Cipali. Dirinya pun sempat kaget mendengar kabar tersebut. "Padahal Selasa (2/5/2017) sore Toni sempat meminta izin berangkat kerja. Padahal paginya itu baru pulang," ujar Reni kepada wartawan, Rabu malam.
Menurut Imas, putranya sudah bekerja selama dua tahun di perusahaan bus MGI. Biasanya, lanjut Imas, almarhum pulang dua minggu sekali. "Tidak ada pertanda apa pun kemarin itu. Cuma almarhum terus mengundur waktu untuk berangkat, terus bilang doakeun Toni cing salamet (doakan Toni semoga selamat)," katanya.
Sepanjang ingatan Imas, almarhum merupakan pribadi yang periang, suka bercanda, luas pergaulan, dan memiliki banyak teman. Sehingga tak heran bila kepergiannya membuat banyak orang merasa kehilangan. Almarhum meninggalkan seorang istri, Jelita (25) dan satu orang anak laki-laki bernama Mikail yang masih berusia 6 tahun.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata yang berisi rombongan pesantren menabrak truk di tol Km 117+600A, Subang, Rabu (3/5/2017). Akibat kecelakaan tersebut dua orang tewas. Dua korban tewas dalam kecelakaan ini adalah kondektur bus Toni Permadi dan seorang penumpang, Wini Syafina (18).
(zik)