Ulama-ulama di Jombang Didata Ini Kata Kapolres
A
A
A
JOMBANG - Kapolres Jombang AKBP Agung Marliyanto meminta maaf kepada para kiai dan ulama atas kesalahpahaman mengenai pendataan terhadap para ulama di wilayah Kabupaten Jombang. Menurut Kapolres yang terjadi sebenarnya hanyalah pendataan terhadap potensi wilayah yang ada di masyarakat bukan khusus terhadap para kiai.
“Bisa data potensi bencana, harga-harga kebutuhan pokok, nama-nama tokoh masyarakat dan masih banyak lagi,” kilah Kapolres, Jumat (3/2/2017).
Kapolres juga menambahkan, dalam menjalankan tugaslah Babinkamtibmas selaku pemegang wilayah bukan ulamanya diberi angket dan disuruh mengisi seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Diwek sehingga membuat sejumlah kiai resah.
Adanya pendataan kiai-kiai oleh polisi di Kabupaten Jombang mencuat setelah Kiai Haji Mohamad Irfan Yusuf, sepupu Gus Sholah menyampaikan keluhannya di Facebook beberapa hari lalu.
Dalam akun Facebooknya tersebut Gus Irfan panggilan akrab KH Mohamad Irfan Yusuf menyampaikan bahwa pendataan kiai-kiai membuat dirinya teringat dengan jaman PKI. Gus Irfan juga menguploud lembaran atau angket dari polisi yang dia terima dan harus dia isi.
“Bisa data potensi bencana, harga-harga kebutuhan pokok, nama-nama tokoh masyarakat dan masih banyak lagi,” kilah Kapolres, Jumat (3/2/2017).
Kapolres juga menambahkan, dalam menjalankan tugaslah Babinkamtibmas selaku pemegang wilayah bukan ulamanya diberi angket dan disuruh mengisi seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Diwek sehingga membuat sejumlah kiai resah.
Adanya pendataan kiai-kiai oleh polisi di Kabupaten Jombang mencuat setelah Kiai Haji Mohamad Irfan Yusuf, sepupu Gus Sholah menyampaikan keluhannya di Facebook beberapa hari lalu.
Dalam akun Facebooknya tersebut Gus Irfan panggilan akrab KH Mohamad Irfan Yusuf menyampaikan bahwa pendataan kiai-kiai membuat dirinya teringat dengan jaman PKI. Gus Irfan juga menguploud lembaran atau angket dari polisi yang dia terima dan harus dia isi.
(sms)