Ratusan Hektare Sawah Diserang Hama, Petani di Karawang Meradang

Minggu, 15 Januari 2017 - 14:10 WIB
Ratusan Hektare Sawah...
Ratusan Hektare Sawah Diserang Hama, Petani di Karawang Meradang
A A A
KARAWANG - Ratusan hektare sawah di Kecamatan Rawamerta, Karawang terancam gagal panen akibat terserang hama ulat sejak satu bulan yang lalu.

Untuk membasmi ulat petani terpaksa menyemprot pestisida siang hari dan malam, namun hasilnya tidak maksimal karena hama ulat terus berkembang biak.
Para petani berharap pemerintah Kabupaten Karawang segera turun tangan untuk membantu petani membasmi hama ulat yang mulai meresahkan.

"Kita sudah berupaya mengatasi sendiri dengan melakukan penyemprotan pestisida sehari dua kali untuk membasmi hama ulat ini, tapi ulatnya malah tambah banyak. Kalau pemerintah tidak turun tangan membantu kami, sudah dipastikan kami mengalami rugi besar," kata Asnawi petani di Desa Mekarjati, Kecamatan Rawamerta, Minggu (15/1/2017).

Menurut Asnawi tanaman padi baru berumur 2 bulan dan serangan hama ulat mulai diketahui satu bulan lalu. Semula para petani di Kecamatan Rawamerta merasa cukup dengan melakukan penyemprotan pestisida di sawah mereka.

Namun setelah padi berumur dua bulan hama ulat semakin banyak hingga petani memutuskan untuk melakukan penyemprotan pestisida sehari dua kali.

Meski sduah dua kali melakukan penyemprotan hama ulat bukan menghilang malah tambah banyak.

"Sekarang petani sudah tidak berdaya untuk memerangi hama ulat, karena setiap kali penyemprotan itukan membutuhkan biaya jadi kita tidak tahu lagi harus bagaimana," katanya.

Sementara itu Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Karawang, Indriyani mengatakan pihaknya sudah melihat langsung kondisi sawah yang terserang hama ulat di Kecamatan Rawamerta.

Petani saat ini sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk memberantas hama ulat ini.

Pihaknya juga sudah menghubungi Kepala Dinas Pertanian, Kadarisman agar segera terjun kelapangan membantu petani di Kecamatan rawamerta.

"Kita minta pemerintah segera bekerja cepat karena waktunya sudah mepet sekali karena sebentar lagi bulir padi akan tumbuh. Kalau pemerintah terlambat bisa dipastikan petani akan rugi besar makanya kita akan mengawal ini hingga pemerintah turun tangan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)