Maulid Nabi, Bupati Kudus Gratiskan IMB Semua Tempat Ibadah
A
A
A
KUDUS - Kudus merupakan kota religius yang penuh toleransi. Hal ini sudah dicontohkan oleh Sunan Kudus pada masanya. Terbukti dengan adanya budaya dan kepercayaan berbeda yang tetap hidup berdampingan secara rukun.
Hal ini yang perlu untuk terus dipertahankan. Bahwa persaudaraan dan kerukunan modal utama dalam membangun daerah dan bangsa ini. Spirit itu yang coba dipertahankan oleh Bupati Kudus H Musthofa, SE, MM.
Bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (12/12/2016), Bupati mengeluarkan kebijakan yang sangat layak diapresiasi, yaitu memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) secara gratis bagi seluruh tempat ibadah yang yang sudah berdiri. Selain sebagai bentuk contoh kepatuhan terhadap aturan, dengan IMB itu akan ada kepastian hukum terhadap keberadaan tempat ibadah tersebut. Serta memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pemeluk agama.
"Sebagai wujud toleransi, saya hadir bersama pemuka semua agama dan saya berikan pada siang ini IMB gratis bagi tempat ibadah yang ada," kata Bupati yang juga pembina Forum UMKM Jawa Tengah ini.
Pada acara tersebut juga dicanangkan hari ngaji. Momen kelahiran Rasulullah SAW pada 12 Rabiul Awal ini dinilai tepat. Karena untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dan terus akan diperingati setiap tahunnya.
"Innama buistu liutammima makarimal akhlaq. Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak," kata Bupati membacakan sebuah hadits riwayat Abu Hurairah tentang salah satu tugas Rasulullah untuk memperbaiki akhlak manusia.
Bukan perintah untuk memberbaiki jalan raya, pasar, dan infrastruktur. Karena dengan akhlak yang baik, secara otomatis hal duniawi seperti memperbaiki pasar, jalan raya dan infrastruktur itu pasti akan dilakukan. "Semoga hari ngaji yang diawali dari Kudus ini bisa menginspirasi untuk daerah lain di Indonesia," harapnya.
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap Hari Ngaji, Bupati juga mengukuhkan masjid besar di setiap kecamatan. Tujuannya sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Islam tingkat kecamatan.
Acara itu dihadiri ribuan umat Islam dengan memadati alun-alun Simpang Tujuh untuk ngaji bersama dan bersalawat. Acara yang diawali dengan khotmil quran itu diikuti semua kalangan dan diakhiri dengan doa untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kudus dan bangsa ini.
Hal ini yang perlu untuk terus dipertahankan. Bahwa persaudaraan dan kerukunan modal utama dalam membangun daerah dan bangsa ini. Spirit itu yang coba dipertahankan oleh Bupati Kudus H Musthofa, SE, MM.
Bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (12/12/2016), Bupati mengeluarkan kebijakan yang sangat layak diapresiasi, yaitu memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) secara gratis bagi seluruh tempat ibadah yang yang sudah berdiri. Selain sebagai bentuk contoh kepatuhan terhadap aturan, dengan IMB itu akan ada kepastian hukum terhadap keberadaan tempat ibadah tersebut. Serta memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pemeluk agama.
"Sebagai wujud toleransi, saya hadir bersama pemuka semua agama dan saya berikan pada siang ini IMB gratis bagi tempat ibadah yang ada," kata Bupati yang juga pembina Forum UMKM Jawa Tengah ini.
Pada acara tersebut juga dicanangkan hari ngaji. Momen kelahiran Rasulullah SAW pada 12 Rabiul Awal ini dinilai tepat. Karena untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dan terus akan diperingati setiap tahunnya.
"Innama buistu liutammima makarimal akhlaq. Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak," kata Bupati membacakan sebuah hadits riwayat Abu Hurairah tentang salah satu tugas Rasulullah untuk memperbaiki akhlak manusia.
Bukan perintah untuk memberbaiki jalan raya, pasar, dan infrastruktur. Karena dengan akhlak yang baik, secara otomatis hal duniawi seperti memperbaiki pasar, jalan raya dan infrastruktur itu pasti akan dilakukan. "Semoga hari ngaji yang diawali dari Kudus ini bisa menginspirasi untuk daerah lain di Indonesia," harapnya.
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap Hari Ngaji, Bupati juga mengukuhkan masjid besar di setiap kecamatan. Tujuannya sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Islam tingkat kecamatan.
Acara itu dihadiri ribuan umat Islam dengan memadati alun-alun Simpang Tujuh untuk ngaji bersama dan bersalawat. Acara yang diawali dengan khotmil quran itu diikuti semua kalangan dan diakhiri dengan doa untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kudus dan bangsa ini.
(mhd)