Filosofi Ridwan Kamil Tertibkan PKL di Bandung
A
A
A
BANDUNG - Penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kota kembang terus dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku punya filosofi tersendiri agar PKL yang merupakan persoalan klasik di Bandung bisa diatasi.
"Filosofi penertiban PKL oleh Pemkot Bandung itu selalu mencari dulu tempat penggantinya," kata Emil di Balai Kota Bandung, Senin (21/11/2016).
Yang terdekat akan dibenahi adalah PKL di depan Pasar Kosambi, tepatnya di Jalan Ahmad Yani. Sebagaimana diketahui, keberadaan PKL di sana cukup menghambat arus lalu lintas karena memakai badan jalan untuk berjualan.
Akibatnya, lebar jalan yang bisa dipakai kendaraan menjadi menyempit. Kemacetan pun sering terjadi di lokasi. "Penataan PKL Kosambi sudah dimulai. Jadi kita akan tertibkan, bersihkan, relokasi sebagai komitmen satu per satu ruas jalan yang akan kita bereskan (dari keberadaan PKL)," jelasnya.
Rencananya, para PKL di sana akan dipindahkan ke lantai III Pasar Kosambi. Sementara di area yang selama ini dipakai menjadi lapak berjualan ratusan PKL akan ditata ulang. Di sana akan terdapat jalur pedestrian dan ditempatkan kursi.
Komunikasi dan sosialisasi pun sudah dilakukan Satpol PP terhadap para PKL. Harapannya, PKL akan mematuhi rencana Pemkot Bandung.
"Mudah-mudahan bulan ini jalan (di depan Pasar) Kosambi pedestriannya sudah rapi, PKL-nya juga sudah tertib, tidak di trotoar. Minta dukungannya (dari PKL)," ungkap Emil.
Selain PKL di depan Pasar Kosambi, relokasi juga akan dilakukan terhadap PKL di kawasan Cicadas. Tapi hal itu masih harus dibahas lebih lanjut mengingat keberadaan PKL di sana juga jadi persoalan klasik.
Soal relokasi PKL, Emil mengakui bahwa pasti ada pro dan kontra. Secara umum, sulit agar semua PKL setuju untuk direlokasi dengan berbagai alasan.
Tapi penertiban akan terus dilakukan dengan berbagai risiko. Tujuan utamanya adalah menata Kota Bandung agar menjadi lebih baik dan rapi.
"Pasti ada sekian persen yang bandel, keukeuh (ngotot). Kita akan tetap melakukan penindakan," tandas Emil.
"Filosofi penertiban PKL oleh Pemkot Bandung itu selalu mencari dulu tempat penggantinya," kata Emil di Balai Kota Bandung, Senin (21/11/2016).
Yang terdekat akan dibenahi adalah PKL di depan Pasar Kosambi, tepatnya di Jalan Ahmad Yani. Sebagaimana diketahui, keberadaan PKL di sana cukup menghambat arus lalu lintas karena memakai badan jalan untuk berjualan.
Akibatnya, lebar jalan yang bisa dipakai kendaraan menjadi menyempit. Kemacetan pun sering terjadi di lokasi. "Penataan PKL Kosambi sudah dimulai. Jadi kita akan tertibkan, bersihkan, relokasi sebagai komitmen satu per satu ruas jalan yang akan kita bereskan (dari keberadaan PKL)," jelasnya.
Rencananya, para PKL di sana akan dipindahkan ke lantai III Pasar Kosambi. Sementara di area yang selama ini dipakai menjadi lapak berjualan ratusan PKL akan ditata ulang. Di sana akan terdapat jalur pedestrian dan ditempatkan kursi.
Komunikasi dan sosialisasi pun sudah dilakukan Satpol PP terhadap para PKL. Harapannya, PKL akan mematuhi rencana Pemkot Bandung.
"Mudah-mudahan bulan ini jalan (di depan Pasar) Kosambi pedestriannya sudah rapi, PKL-nya juga sudah tertib, tidak di trotoar. Minta dukungannya (dari PKL)," ungkap Emil.
Selain PKL di depan Pasar Kosambi, relokasi juga akan dilakukan terhadap PKL di kawasan Cicadas. Tapi hal itu masih harus dibahas lebih lanjut mengingat keberadaan PKL di sana juga jadi persoalan klasik.
Soal relokasi PKL, Emil mengakui bahwa pasti ada pro dan kontra. Secara umum, sulit agar semua PKL setuju untuk direlokasi dengan berbagai alasan.
Tapi penertiban akan terus dilakukan dengan berbagai risiko. Tujuan utamanya adalah menata Kota Bandung agar menjadi lebih baik dan rapi.
"Pasti ada sekian persen yang bandel, keukeuh (ngotot). Kita akan tetap melakukan penindakan," tandas Emil.
(nag)