Tabrakan Maut di Rantauprapat, 4 Penumpang Tewas di Tempat
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Tabrakan maut yang melibatkan bus umum Bintang Utara BK 7477 DG, dengan mobil pribadi Toyota Rush BM 1584 MD, dan bus umum Medan Jaya BK 7406 DK, terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), KM 379-280.
Kecelakaan terjadi tepat di Dusun Afdeling IV Sei Kebara Desa Torgamba Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), pada Sabtu 15 Oktober 2016 malam.
Akibat kecelakaan itu, empat penumpang bus tewas di tempat, terdiri dari dua penumpang Bus Bintang Utara, dan dua penumpang Bus Medan Jaya. Sedang delapan penumpang kedua bus umum mengalami luka berat, dan 11 luka ringan.
Plt Kaposek Torgamba AKP Guntur Siagian mengatakan, tabrakan berawal saat bus Bintang Utara yang datang dari arah Baganbatu menuju Medan melaju dengan kecepatan tinggi.
"Saat itu sopirnya berusaha menyalip dan mendahuli Toyota Rush dengan arah yang sama. Diduga kurang memperhatikan kondisi tikungan, diwaktu yang bersamaan Bus Medan Jaya yang datang dari arah berlawanan," katanya, Minggu (16/10/2016).
Sopir bus Bintang Utara kemudian banting setir kearah kiri, hingga mengakibatkan benturan dan senggolan bagian kanan depan mobil Toyota Rush yang berada di depannya dan membuat bus oleng.
Dari arah berlawanan datang bus Medan Jaya dan kembali terjadi tabrakan pada bagian depan kanan bus Medan Jaya. Hantaman keras bus Bintang Utara tersebut menyebabkan dinding bus Madan Jaya sebelah kanan rusak parah.
Sedangkan kondisi bus Bintang Utara penyok di bagian depan. Akibat kecelakaan beruntun itu, dua penungpang Bus Bintang Utara dan dua penumpang Bus Medan Jaya tewas di tempat kejadian.
Sementara itu, kernet bus Bintang Utara Tumpal Siregar mengatakan, saat peristiwa tabrakan terjadi, penumpang rata-rata dalam keadaan tertidur. "Penumpang tidur semuanya. Sudah kami lewatinya truk, lalu ketemu sama bus Medan Jaya," terangnya.
Menurutnya, begitu terjadi tabrakan, kondisi penumpang sudah berantakan akibat benturan keras yang terjadi. Tiba-tiba ia menemui sopirnya yang biasa dipangilnya Blar Nainggolan, sudah tidak ada karena melarikan diri.
"Saya pun tidak tahu kemana dia perginya. Saya cari-cari sopir saya sudah tidak ada lagi," tuturnya.
Kedua korban tewas penumpang Bus Bintang Utara adalah Tutur Novita Sari (28) warga Dusun Papantaruan Kecamatan Tarutung Kabupaten Taput dan Nusiah Boru Sinambela (26) warga Jalan Keluarga Pangkalan Kerinci Pelalawan Kabupaten Rohil.
Sedangkan korban tewas dari Bus Medan Jaya adalah Rinawati warga Pasir Pangarayan, Kabupaten Rohul dan Dini Andriani (17) warga Dusun III Pulo Tanjung, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Delapan korban luka berat adalah Marauli Situmorang (26), Helbat Romauli boru Silaban (27), Tumpal Siregar (50) kernet Bintang Utara, Nuri (9), Wasada Ginting, Mika Boru Simmolon (51), Hotdilma Napitupulu (59) kernet Medan Jaya, dan Suratmen (24).
Keseluruhan korban luka berat dan ringan dilarikan ke klinik Ikhsan Cikampak, RSU Sri Torgamba Sei Bruhur, dan klinik Sehat Cikampak.
Kecelakaan terjadi tepat di Dusun Afdeling IV Sei Kebara Desa Torgamba Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), pada Sabtu 15 Oktober 2016 malam.
Akibat kecelakaan itu, empat penumpang bus tewas di tempat, terdiri dari dua penumpang Bus Bintang Utara, dan dua penumpang Bus Medan Jaya. Sedang delapan penumpang kedua bus umum mengalami luka berat, dan 11 luka ringan.
Plt Kaposek Torgamba AKP Guntur Siagian mengatakan, tabrakan berawal saat bus Bintang Utara yang datang dari arah Baganbatu menuju Medan melaju dengan kecepatan tinggi.
"Saat itu sopirnya berusaha menyalip dan mendahuli Toyota Rush dengan arah yang sama. Diduga kurang memperhatikan kondisi tikungan, diwaktu yang bersamaan Bus Medan Jaya yang datang dari arah berlawanan," katanya, Minggu (16/10/2016).
Sopir bus Bintang Utara kemudian banting setir kearah kiri, hingga mengakibatkan benturan dan senggolan bagian kanan depan mobil Toyota Rush yang berada di depannya dan membuat bus oleng.
Dari arah berlawanan datang bus Medan Jaya dan kembali terjadi tabrakan pada bagian depan kanan bus Medan Jaya. Hantaman keras bus Bintang Utara tersebut menyebabkan dinding bus Madan Jaya sebelah kanan rusak parah.
Sedangkan kondisi bus Bintang Utara penyok di bagian depan. Akibat kecelakaan beruntun itu, dua penungpang Bus Bintang Utara dan dua penumpang Bus Medan Jaya tewas di tempat kejadian.
Sementara itu, kernet bus Bintang Utara Tumpal Siregar mengatakan, saat peristiwa tabrakan terjadi, penumpang rata-rata dalam keadaan tertidur. "Penumpang tidur semuanya. Sudah kami lewatinya truk, lalu ketemu sama bus Medan Jaya," terangnya.
Menurutnya, begitu terjadi tabrakan, kondisi penumpang sudah berantakan akibat benturan keras yang terjadi. Tiba-tiba ia menemui sopirnya yang biasa dipangilnya Blar Nainggolan, sudah tidak ada karena melarikan diri.
"Saya pun tidak tahu kemana dia perginya. Saya cari-cari sopir saya sudah tidak ada lagi," tuturnya.
Kedua korban tewas penumpang Bus Bintang Utara adalah Tutur Novita Sari (28) warga Dusun Papantaruan Kecamatan Tarutung Kabupaten Taput dan Nusiah Boru Sinambela (26) warga Jalan Keluarga Pangkalan Kerinci Pelalawan Kabupaten Rohil.
Sedangkan korban tewas dari Bus Medan Jaya adalah Rinawati warga Pasir Pangarayan, Kabupaten Rohul dan Dini Andriani (17) warga Dusun III Pulo Tanjung, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Delapan korban luka berat adalah Marauli Situmorang (26), Helbat Romauli boru Silaban (27), Tumpal Siregar (50) kernet Bintang Utara, Nuri (9), Wasada Ginting, Mika Boru Simmolon (51), Hotdilma Napitupulu (59) kernet Medan Jaya, dan Suratmen (24).
Keseluruhan korban luka berat dan ringan dilarikan ke klinik Ikhsan Cikampak, RSU Sri Torgamba Sei Bruhur, dan klinik Sehat Cikampak.
(san)