Pertarungan Ratih Beruji dan Pasukan Sriwijaya di Teluk Wang Sakti

Minggu, 11 September 2016 - 05:00 WIB
Pertarungan Ratih Beruji dan Pasukan Sriwijaya di Teluk Wang Sakti
Pertarungan Ratih Beruji dan Pasukan Sriwijaya di Teluk Wang Sakti
A A A
Putri Ratih Laio Beruji adalah keturunan Lebai Sati yang bermukim di Launang Indrapura.

Putri Ratih memiliki dua kakak lelaki yakni Patih Kris Simalin Saman dan Said Biti serta dua adik perempuan yaitu Putri Ratih Lailo Majenun dan Putri Ratih Lailo Menjani.

Suatu ketika terdengarlah berita bahwa ada rombongan serdadu dari Kerajaan Sriwijiya, Palembang ingin mendatangi Dusun Bukit Kalang Kabut yang disebut sekarang kampung nan hilang dengan menyusuri sungai Batang Merangin, Jambi.

Namun kedatangan serdadu itu sudah diketahui oleh Patih Kris Simalin Saman dan Said Biti yang sedang berkerja di ladang.

Melihat kedatangannya, Said Biti mengajak Patih Kris Simalin Saman untuk segera pulang karena di rumah mereka hanya ada saudara perempuan.

Takut kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kemudian Patih Kris Simalin Saman meminta kepada Said Biti untuk pulang lebih dulu dan mengikuti jejak tentara Sriwijaya yang tengah membawa 100 orang pemuda dan 100 orang gadis sebagai tawanan.

Dari kejauhan Said Biti melihat perahu serdadu itu mendarat di persimpangan Ujung Tanjung. Tidak jauh dari lokasi pendaratan, Putri Ratih Lailo Beruji sedang menenun kain diatas sebuah batu besar yang agak datar.

Pada saat asyik menenun, Putri Ratih Lailo Beruji mendengar teriakan dua adiknya yanng rupanya hendak dibawa oleh tentara Sriwijaya.

Mendengar suara itu, ia pun segera menghentikan tenunannya kemudian ke bawah sambil membawa balailo (senjata). Setelah sampai, ia langsung bertemu dengan pimpinan serdadu bernama Mendari Kuning, sehingga terjadilah pertempuran.

Pada saat pertempuran berlangsung Putri Ratih Lailo Beruji terkena sabetan pedang dari Mendari Kuning, namun tidak luka sedikit pun karena ia kebal dengan senjata tajam.

Melihat kejadian itu, Mendari Kuning memerintahkan anak buahnya untuk mundur karena yang dihadapi bukanlah orang biasa.

Akhirnya Mendari Kuning beserta serdadunya mundur dari dusun. Tidak lama setelah itu, Said Biti dan Patih Kris datang, berceritalah adiknya Putri Ratih Lailo Majenun dan Menjani bahwa baru saja mereka bertempur melawan serdadu dari kerajaan Sriwijaya.

Kedua adiknya tersebut juga menceritakan jika Ratih Lailo Beruji memiliki kesaktian dan kebal terhadap senjata sehingga dapat mengusir serdadu itu.

Mendengar cerita adiknya, akhirnya Patih Kris dan Saib Biti mengajak adiknya mengejar serdadu-serdadu itu yang ternyata masih beristirahat. Patih Kris langsung mau menyerang, namun di cegah oleh Said Biti karena hari mulai gelap.

Pertimbangannya untuk tidak menyerang, karena sulit membedakan mana musuh dan mana kawan. Apalagi serdadu itu membawa seratus orang pemuda dan gadis Kampung yang kemungkinan besar bisa terkena sabetan pedang.

Oleh sebab itu disepakatilah penyerangan pada esok harinya. Setelah pagi tiba, penyerangan langsung dilaksanakan dan dipimpin oleh Patih Kris Simalin Saman.

Dalam pertempuran itu Balailo Putri Ratih Lailo Beruji banyak membantai serdadu, sedangkan Kris Simalin Saman dan Said Biti dapat membunuh empat orang pimpinan serdadu kerajaan Sriwijaya, yaitu Bagindo Ayu, Senajak, Sengayah, dan Senarung.

Satu-satunya pimpinan yang masih hidup adalah Mendari Kuning yang berasal dari Komering namun tertangkap oleh Said Biti.

Sehingga terjadilah sumpah yang dilakukan oleh Mendari Kuning untuk tidak menyerang lagi sampai ke anak cucunya, dan tidak akan menginjak lagi kampung nan hilang itu yang ter letak di Teluk Wang Sakti, Merangin, Jambi.

Dan sempat diyakini, keturunan darah Sriwijaya yang menginjakkan kakinya di Teluk Wang Sakti bakal terkena musibah baik di telan arus batang Merangin, maupun cara lain nya.

Sedangkan Putri Ratih Laio Beruji menjadi terkenal namanya sebagai putri yang hebat dan kebal terhadap senjata tajam.

Sumber:

pulaurengascity.blogspot
manzane,blogspot
diolah dari berbagai sumber
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3687 seconds (0.1#10.140)