Penutupan Lokalisasi Sarkem Tunggu Koordinasi Wali Kota
A
A
A
YOGYAKARTA - Penutupan lokalisasi di DIY, tak terkecuali di Pasar Kembang (Sarkem) Kota Yogyakarta menunggu koordinasi dari kepala daerah setempat. Baik itu bupati maupun wali kota.
Setelah itu, baru kemudian Kementerian Sosial akan mulai berjalan dengan memberikan support usaha ekonomi produktif.
"Kita menunggu koordinasi dari bupati, wali kota setempat. Kemensos akan mensuport usaha ekonomi kreatif yang totalnya lima juta lima puluh ribu," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, di Sleman, Kamis (14/4/2016).
Saat ini pun, menurutnya untuk mencapai target 2019 nanti terbebas dari lokalisasi sedang berjalan. Misal di Kota Mojokerto dan Tangerang, Mei ini ada penutupan.
"Nanti terus bergulir. Sekarang lokalisasi terbanyak di Kaltim, ada 33 titik. Dua diantaranya sudah ditutup pada Februari lalu. Rencananya jelang Ramadhan juga akan ada lagi penutupan" ucapnya.
Di DIY sendiri, ada lokalisasi yang sudah sejak lama berjalan. Yaitu di Pasar Kembang, berada di lingkup wilayah Kota Yogyakarta.
Setelah itu, baru kemudian Kementerian Sosial akan mulai berjalan dengan memberikan support usaha ekonomi produktif.
"Kita menunggu koordinasi dari bupati, wali kota setempat. Kemensos akan mensuport usaha ekonomi kreatif yang totalnya lima juta lima puluh ribu," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, di Sleman, Kamis (14/4/2016).
Saat ini pun, menurutnya untuk mencapai target 2019 nanti terbebas dari lokalisasi sedang berjalan. Misal di Kota Mojokerto dan Tangerang, Mei ini ada penutupan.
"Nanti terus bergulir. Sekarang lokalisasi terbanyak di Kaltim, ada 33 titik. Dua diantaranya sudah ditutup pada Februari lalu. Rencananya jelang Ramadhan juga akan ada lagi penutupan" ucapnya.
Di DIY sendiri, ada lokalisasi yang sudah sejak lama berjalan. Yaitu di Pasar Kembang, berada di lingkup wilayah Kota Yogyakarta.
(nag)