Abu Jenazah Turis Rusia Belum Diambil Keluarga
A
A
A
SORONG - Abu jenazah turis asing asal Rusia yang tewas di Raja Ampat, Papua Barat, Sergey Lykhvar (39), hingga kini belum diambil pihak keluarganya.
Salah satu staf Kantor Konservasi Laut Daerah (KKLD) Sorong Yoan Agustine kepada MNC Media mengatakan, jenazah Sergey Lykhvar, di berita sebelumnya ditulis Sergei Vasilyevich, telah dikremasi di Distrik Klalin, Aimas, Kabupaten Sorong, Jumat (1/4/2016).
"Abu jenazah belum diambil oleh pihak keluarga," ungkap Yoan Agustine, Sabtu (2/4/2016).
Saat ditanya soal kapan abu jenazah turis asing tersebut diambil oleh pihak keluarga dan abu jenazah tersebut disemayamkan di mana, Yoan enggan menjawab pertanyaan tersebut dan menyarankan untuk bertanya ke pimpinannya.
"Soal itu langsung ke pimpinan saya, saya tidak punya hak untuk menjawab, terima kasih," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga negara Rusia yang dilaporkan hilang di Raja Ampat, Papua Barat, ditemukan tewas di dekat pasir panjang, Kampung Manyaifun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat. (Baca juga: Warga Negara Rusia Dikabarkan Hilang di Raja Ampat).
Berdasarkan informasi yang diperoleh MNC Media, jenazah Sergey ditemukan Selasa (29/3/2016) pukul 09.30 WIT di Kampung Manyaifun oleh Tim SAR gabungan yang dipimpin Kapolres Raja Ampat AKBP Erfie Mahit.
Jenazahnya ditemukan dengan posisi telungkup, tangan kanan putus, kaki kiri patah ke depan. Korban sudah membusuk dan membengkak. Dugaan sementara korban melakukan snorkling dan disambar oleh buaya.
Kepala Sub Seksi Pengawasan Kantor Kawasan Konservasi Laut Daerah UPTD Raja Ampat Melki Panjaitan kepada MNC MEDIA mengatakan, dari informasi yang didapatkan dari Tim SAR, korban ditemukan di sekitar hutan mangrove yang terdapat buaya besar.
"Almarhum ditemukan di sekitar kawasan hutan mangrove dengan kondisi mengenaskan. Kawasan itu memang setahu kami ada buayanya, korban pun sudah dilarang oleh guidenya, namun karena korban ngotot dan suka akan hal-hal menantang, makanya terjadi seperti ini," jelas Melki, Rabu (30/3/2016).
Dari hasil visum dokter di RSUD Raja Ampat, diduga kuat korban tewas akibat diterkam buaya. Hal itu terlihat dari kondisi luka pada tubuh korban.
Salah satu staf Kantor Konservasi Laut Daerah (KKLD) Sorong Yoan Agustine kepada MNC Media mengatakan, jenazah Sergey Lykhvar, di berita sebelumnya ditulis Sergei Vasilyevich, telah dikremasi di Distrik Klalin, Aimas, Kabupaten Sorong, Jumat (1/4/2016).
"Abu jenazah belum diambil oleh pihak keluarga," ungkap Yoan Agustine, Sabtu (2/4/2016).
Saat ditanya soal kapan abu jenazah turis asing tersebut diambil oleh pihak keluarga dan abu jenazah tersebut disemayamkan di mana, Yoan enggan menjawab pertanyaan tersebut dan menyarankan untuk bertanya ke pimpinannya.
"Soal itu langsung ke pimpinan saya, saya tidak punya hak untuk menjawab, terima kasih," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga negara Rusia yang dilaporkan hilang di Raja Ampat, Papua Barat, ditemukan tewas di dekat pasir panjang, Kampung Manyaifun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat. (Baca juga: Warga Negara Rusia Dikabarkan Hilang di Raja Ampat).
Berdasarkan informasi yang diperoleh MNC Media, jenazah Sergey ditemukan Selasa (29/3/2016) pukul 09.30 WIT di Kampung Manyaifun oleh Tim SAR gabungan yang dipimpin Kapolres Raja Ampat AKBP Erfie Mahit.
Jenazahnya ditemukan dengan posisi telungkup, tangan kanan putus, kaki kiri patah ke depan. Korban sudah membusuk dan membengkak. Dugaan sementara korban melakukan snorkling dan disambar oleh buaya.
Kepala Sub Seksi Pengawasan Kantor Kawasan Konservasi Laut Daerah UPTD Raja Ampat Melki Panjaitan kepada MNC MEDIA mengatakan, dari informasi yang didapatkan dari Tim SAR, korban ditemukan di sekitar hutan mangrove yang terdapat buaya besar.
"Almarhum ditemukan di sekitar kawasan hutan mangrove dengan kondisi mengenaskan. Kawasan itu memang setahu kami ada buayanya, korban pun sudah dilarang oleh guidenya, namun karena korban ngotot dan suka akan hal-hal menantang, makanya terjadi seperti ini," jelas Melki, Rabu (30/3/2016).
Dari hasil visum dokter di RSUD Raja Ampat, diduga kuat korban tewas akibat diterkam buaya. Hal itu terlihat dari kondisi luka pada tubuh korban.
(zik)