Kunjungi Kakek Miskin dan Terlantar, Bupati Purwakarta Menangis

Rabu, 23 Maret 2016 - 02:29 WIB
Kunjungi Kakek Miskin...
Kunjungi Kakek Miskin dan Terlantar, Bupati Purwakarta Menangis
A A A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi prihatin melihat kondisi kakek Kadim (80) yang ditelantarkan anaknya dan dirawat oleh warga di Kampung Cipinang, Rt03/01, Desa Cipinang Karya, Kecamatan Cibatu.

Saat ini, Kadim tinggal di gubuk berukuran 3x3 meter dengan kondisi lumpuh dan tidak bisa melihat. Entah alasan apa anak-anak Kadim tega melantarkannya. Padahal, demi mereka Kadim waktu muda harus berkerja banting tulang.

"Anaknya dua orang, enggak tahu kenapa (ayahnya tidak diurus). Mereka (dua orang anak Kadim) ada di sini tinggal di kampung kami," ujar Itoh (46), warga setempat yang mengurus Kadim, Selasa (23/3/2016).

Gubuk kecil yang ditinggali Kadim sengaja dibuatkan warga yang prihatin dengan kondisinya. Kadim tinggal sebatang kara di gubuk itu sudah tujuh tahun dengan kondisi tidak bisa berjalan.

Untuk makan sehari-hari, Kadim mengandalkan pemberian dari para tetangga. "Kondisinya semakin hari makin memburuk, mata Abah Kadim sekarang menjadi buta sudah satu tahun ini. Kalau lumpuh sudah lama, selama tinggal digubuk ini," jelasnya.

Cerita Kadim terdengar hingga ke telinga Dedi Mulyadi. Penasaran dengan cerita warga, Bupati Purwakarta itu mengunjungi langsung gubuk Kadim. Saat melihat kondisi Kadim yang sebenarnya, Dedi tampak menangis sedih.

"Mana anaknya, panggil kesini? Cepat, sekarang! Kalau tidak ada, susul! Tidak ada alasan, anaknya harus datang sekarang!" pinta Kang Dedi, sapaan akrabnya kepada bawahanya setelah mendengar cerita yang menimpa Kadim.

Bupati yang dikenal sebagai sosok nyeleneh ini pun seolah hilang kata-kata saat melihat kondisi Kadim yang sangat memprihatinkan. Dia meminta anaknya meminta maaf kepada sang ayah Kadim.

"Jika tidak segera minta maaf, bahaya besar. Terbayang gak jika saat kita tua nanti, kita diseperti inikan oleh anak yang kita rawat dan didik dari kecil," tuturnya.

Dalam kunjungannya itu, Kang Dedi juga menyerahkan sejumlah uang, makanan, dan perlengkapan tidur kepada kakek renta ini. Dia pun meminta agar Kadim diobati ke rumah sakit.

"Uang yang diberikan ini untuk membangun rumah buat Bah Kadim, rumah yang lebih layak. Untuk pengobatan, nanti ada yang jemput, kita bawa ke rumah sakit," terangnya.

Selanjutnya, Dedi meminta kepada tetangga yang mengurus Kadim, yakni Itoh, agar tetap mengurusinya dengan keikhlasan. "Tolong terus urus abah ini, nanti kalau abah sudah meninggal rumah yang diperbaiki ini milik Bu Itoh," tambah Dedi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1483 seconds (0.1#10.140)