Pangdam dan Kapolda Diminta Turun Tangan

Rabu, 23 Desember 2015 - 03:31 WIB
Pangdam dan Kapolda...
Pangdam dan Kapolda Diminta Turun Tangan
A A A
SIBOLGA - Pengurus dan kader Perindo di Kota Sibolga juga turut merasa prihatin terhadap kasus premanisme yang menyebabkan kematian Gideon Ginting, kader Perindo di Kota Medan beberapa waktu lalu.

Mereka pun angkat bicara berharap Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Letjend Lodewyk Pusung dan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen Pol Ngadino supaya turun menuntaskan kasus tersebut.

“Hal ini karena mengingat adanya dugaan keterlibatan oknum TNI dan Polisi di kasus kematian kader terbaik Perindo kota Medan tersebut,” kata Meykel F, Ketua DPD Perindo Kota Sibolga, Selasa (22/12/2015).

Dalam keterangannya Meykel didampingi Sekretarisnya Jansul Perdana Pasaribu, yang juga mantan calon Wakil Wali Kota Sibolga Periode 2015 – 2020 serta pengurus DPD Perindo Sibolga lainnya.

Menurut Meykel, keterlibatan Pangdam dan Kapolda sangat penting dalam penanganan dan pengungkapan kasus yang menyebabkan kematian kader Perindo Gideon Ginting.

Bukan karena tidak percaya kepada bawahan, tapi kepercayaan masyarakat dalam penengakan hukum dan HAM serta perlindungan kepada masyarakat utamanya hanya kepada pemimpin tertinggi.

“Inilah harapan kita kenapa kita sampai meminta Pangdam dan Kapolda untuk turun tangan dalam kasus kematian kader Perindo Gideon Ginting yang disebut – sebut melibatkan oknum anggota TNI Koptu S dan Polisi Brigpol JPS tersebut,” bebernya.

Disinggung bahwa pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda – tanda penganiayaan atas kematian Gideon Ginting, menurut Meykel, apa yang disimpulkan sementara oleh pihak kepolisian berdasarkan hasil pemeriksaan tertentu, itu sah – sah saja.

Namun pihak kepolisian juga ungkap Meykel, tentu tidak dapat menutupi hasil publikasi rekaman CCTV yang disampaikan sendiri melalui media massa, bahwa kematian Gideon tidak terlepas dari tindakan kekerasan.

Tindakan kekerasan sekalipun tidak menimbulkan tanda fisik, diketahui dapat memicu kematian seseorang.

“Masih ingat kasus kematian almarhum Aziz Angkat, Ketua DPRD Sumut dulu. Sejumlah orang ditangkap dan dihukum, termasuk orang yang tidak terlibat langsung di dalam aksi demo juga ditangkap, sementara (alm) Aziz Angkat meninggal dunia, bukan karena penganiayaan, tapi akibat serangan jantung. Itu tak lain karena adanya tekanan massa, sehingga menimbulkan serangan jantung terhadap diri (alm) Aziz Angkat. Maka hal seperti ini kemungkinan bisa terjadi menimpa almarhum Gideon Ginting,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2022 seconds (0.1#10.140)