Foto Selfie Pelajar Tanpa Busana Kembali Beredar di Gunungkidul
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Warga Gunungkidul kembali dihebohkan dengan beredarnya foto selfie pelajar tanpa busana yang diduga masih duduk dibangku SMP. Foto toples tersebut beredar luas melalui Black Berry Messenger (BBM).
Sejak kemarin, dua foto masing-masing foto salah satu Siswi SMP di Kecamatan Wonosari serta foto siswi di Kecamatan Girisubo banyak menjadi perbincangan warga.
Ervan Bambang salah satu warga Desa Kepek Wonosari mengungkapkan, dirinya melihat foto tersebut dari BBM temannya.
Dalam foto tersebut dia melihat foto perempuan yang masih berusia belasan dengan memamerkan auratnya di dalam kamar.
”Ini memang banyak diperbincangkan, katanya siswi SMP negeri di Wonsoari,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (8/10/2015).
Namun demikian dia tidak mengetahui secara pasti siapa dua gadis belia yang foto tanpa busana tersebut. ”Fotonya ada dua, semua ada di dalam kamar yang bebeda,” imbuhnya.
Dari penelusuran dalam foto tanpa busana memperlihatkan seorang gadis berpose tanpa busana dengan handuk yang dililitkan di kepalanya. Pose yang digunakan dengan pose berdiri.
Untuk foto yang diduga siswa SMP di Kecamatan Girisubo, posisinya dengan posisi duduk di atas kasur kamar dengan berbagai pose serta tersenyum di depan kamera.
Warga Wonosari lainnya, Andre mengaku pertama kali mengetahui adanya foto pelajar tanpa busana dari anaknya yang kebetulan menjadi siswa di sekolah tempat pemeran foto tanpa busana tersebut.
Menurut keterangan dari anaknya, foto itu disebarkan oleh rekan pelaku kepada teman-temannya melalui BBM.
“Itu foto adik kelas anak saya. Saya sudah tanya anak saya dan membenarkannya,” katanya saat ditemui di rumahnya.
Kendati demikian, dia mengaku tidak mengetahui persebaran foto tersebut di Wonosari. ”Karena saya hanya mengetahui ada foto tersebut dari informasi yang disampaikan anaknya. Saya dapatnya kemarin malam 7 Oktober, ” ungkapnya.
Terpisah, Manajer Divisi Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi LSM Rifka Annisa, M Thontowi mengatakan, kasus foto tanpa busana yang dilakukan oleh pelajar di Gunungkidul bukan hanya sekali ini saja.
Namun kasus ini sudah berkali-kali terjadi dan tidak pernah ada penyelesaian."Gunungkidul sudah darurat moral. Semua pihak harus bertanggung jawab terhadap kasus ini,” katanya.
Menurutnya, kasus foto bugil dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari pola pengasuhan keluarga yang keliru sehingga orangtua tidak peka terhadap pergaulan anak-anaknya, sikap acuh tak acuh masyarakat, hingga penyalahgunaan teknologi. "Akibatnya, mereka terjerumus ke hal-hal negatif. Inilah yang harus dicarikan solusi bersama," paparnya.
Sejak kemarin, dua foto masing-masing foto salah satu Siswi SMP di Kecamatan Wonosari serta foto siswi di Kecamatan Girisubo banyak menjadi perbincangan warga.
Ervan Bambang salah satu warga Desa Kepek Wonosari mengungkapkan, dirinya melihat foto tersebut dari BBM temannya.
Dalam foto tersebut dia melihat foto perempuan yang masih berusia belasan dengan memamerkan auratnya di dalam kamar.
”Ini memang banyak diperbincangkan, katanya siswi SMP negeri di Wonsoari,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (8/10/2015).
Namun demikian dia tidak mengetahui secara pasti siapa dua gadis belia yang foto tanpa busana tersebut. ”Fotonya ada dua, semua ada di dalam kamar yang bebeda,” imbuhnya.
Dari penelusuran dalam foto tanpa busana memperlihatkan seorang gadis berpose tanpa busana dengan handuk yang dililitkan di kepalanya. Pose yang digunakan dengan pose berdiri.
Untuk foto yang diduga siswa SMP di Kecamatan Girisubo, posisinya dengan posisi duduk di atas kasur kamar dengan berbagai pose serta tersenyum di depan kamera.
Warga Wonosari lainnya, Andre mengaku pertama kali mengetahui adanya foto pelajar tanpa busana dari anaknya yang kebetulan menjadi siswa di sekolah tempat pemeran foto tanpa busana tersebut.
Menurut keterangan dari anaknya, foto itu disebarkan oleh rekan pelaku kepada teman-temannya melalui BBM.
“Itu foto adik kelas anak saya. Saya sudah tanya anak saya dan membenarkannya,” katanya saat ditemui di rumahnya.
Kendati demikian, dia mengaku tidak mengetahui persebaran foto tersebut di Wonosari. ”Karena saya hanya mengetahui ada foto tersebut dari informasi yang disampaikan anaknya. Saya dapatnya kemarin malam 7 Oktober, ” ungkapnya.
Terpisah, Manajer Divisi Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi LSM Rifka Annisa, M Thontowi mengatakan, kasus foto tanpa busana yang dilakukan oleh pelajar di Gunungkidul bukan hanya sekali ini saja.
Namun kasus ini sudah berkali-kali terjadi dan tidak pernah ada penyelesaian."Gunungkidul sudah darurat moral. Semua pihak harus bertanggung jawab terhadap kasus ini,” katanya.
Menurutnya, kasus foto bugil dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari pola pengasuhan keluarga yang keliru sehingga orangtua tidak peka terhadap pergaulan anak-anaknya, sikap acuh tak acuh masyarakat, hingga penyalahgunaan teknologi. "Akibatnya, mereka terjerumus ke hal-hal negatif. Inilah yang harus dicarikan solusi bersama," paparnya.
(sms)