Gunung Lokon Meletus, Warga Kesulitan Air Bersih
A
A
A
TOMOHON - Letusan Gunung Lokon pada Sabtu (29/8/2015) malam berdampak pada ketersediaan air bersih di Kelurahan Tinoor Dua, Tomohon Utara, Tomohon, Sulawesi Utara. Warga kini tidak memiliki sumber air untuk digunakan memasak.
Wengs Wongkar, warga di kelurahan tersebut mengatakan, debu vulkanik letusan Gunung Lokon jatuh di mata air Sapa. Akibatnya, mata air tersebut kotor dan tidak bisa digunakan.
Menurutnya, warga sangat kesulitan mendapat air bersih karena tidak ada lagi sumber air lain yang bisa dimanfaatkan.
"Dalam kondisi normal kami cukup kesulitan mendapat air karena pasokan sangat terbatas. Sekarang mata air jadi kotor dan tidak lagi bisa digunakan. Kondisi kami semakin sulit," ujarnya.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon, Senin (31/8/2015), membantu warga dengan cara menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki. Warga nampak antre mendapatkan air tersebut.
Mina Sompotan, warga lainnya mengatakan, air bersih seolah menjadi barang mahal dan langka di daerah mereka. Dalam pembagian air bersih dia mendapat jatah empat ember. Menurutnya, jumlah air ini sangat sedikit untuk kebutuhan memasak.
"Hanya bisa tampung empat ember air untuk memasak. Harus berhemat supaya air cukup untuk beberapa hari. Kami minta pemerintah lebih rutin menyalurkan air bersih di kelurahan kami," tuturnya.
Direktur Utama PDAM Kota Tomohon Noldy Montolalu mengatakan, pihaknya mengerahkan enam unit mobil tangki untuk menyalurkan air bersih pada warga di Kelurahan Tinoor Satu dan Tinoor Dua. Menurutnya, penyaluran air bersih ini akan dilakukan sesuai kebutuhan warga.
"Kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari warga di Tinoor. Jika masih dibutuhkan maka kami akan kembali menyalurkan air bersih di kelurahan ini," ujarnya.
Di tempat terpisah, petugas pemantau Gunung Lokon dan Mahawu, Ferry Rusmawan mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih terus terjadi. Menurutnya, berdasarkan data seismograf masih terjadi gempa vulkanik pada gunung berapi tersebut.
"Letusan yang terjadi ini kemungkinan besar dipicu hujan yang turun beberapa hari lalu."
Wengs Wongkar, warga di kelurahan tersebut mengatakan, debu vulkanik letusan Gunung Lokon jatuh di mata air Sapa. Akibatnya, mata air tersebut kotor dan tidak bisa digunakan.
Menurutnya, warga sangat kesulitan mendapat air bersih karena tidak ada lagi sumber air lain yang bisa dimanfaatkan.
"Dalam kondisi normal kami cukup kesulitan mendapat air karena pasokan sangat terbatas. Sekarang mata air jadi kotor dan tidak lagi bisa digunakan. Kondisi kami semakin sulit," ujarnya.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon, Senin (31/8/2015), membantu warga dengan cara menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki. Warga nampak antre mendapatkan air tersebut.
Mina Sompotan, warga lainnya mengatakan, air bersih seolah menjadi barang mahal dan langka di daerah mereka. Dalam pembagian air bersih dia mendapat jatah empat ember. Menurutnya, jumlah air ini sangat sedikit untuk kebutuhan memasak.
"Hanya bisa tampung empat ember air untuk memasak. Harus berhemat supaya air cukup untuk beberapa hari. Kami minta pemerintah lebih rutin menyalurkan air bersih di kelurahan kami," tuturnya.
Direktur Utama PDAM Kota Tomohon Noldy Montolalu mengatakan, pihaknya mengerahkan enam unit mobil tangki untuk menyalurkan air bersih pada warga di Kelurahan Tinoor Satu dan Tinoor Dua. Menurutnya, penyaluran air bersih ini akan dilakukan sesuai kebutuhan warga.
"Kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari warga di Tinoor. Jika masih dibutuhkan maka kami akan kembali menyalurkan air bersih di kelurahan ini," ujarnya.
Di tempat terpisah, petugas pemantau Gunung Lokon dan Mahawu, Ferry Rusmawan mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih terus terjadi. Menurutnya, berdasarkan data seismograf masih terjadi gempa vulkanik pada gunung berapi tersebut.
"Letusan yang terjadi ini kemungkinan besar dipicu hujan yang turun beberapa hari lalu."
(zik)