Kapal Pupuk Terbakar, Satu ABK Hilang
A
A
A
GRESIK - Kebakaran hebat menimpa Kapal Motor Dwi Fortuna di Pelabuhan Gresik, kemarin pagi. Satu anak buah kapal (ABK) kapal pengangkut pupuk ini dinyatakan hilang, sedangkan satu lainnya mengalami luka bakar parah di bagian punggung.
ABK hilang diketahui bernama Ali Maksum 20, sedangkan korban luka adalah Jaidun 50, koki kapal. Sementara tujuh ABK lainnya berhasil menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu kesembilan ABK sedang terlelap tidur.
Namun, tiba-tiba api yang berasal dari ruang kontrol listrik membesar. Karena angin begitu kencang, membuat api dalam sekejap menjalar ke seluruh bagian kapal. ”Hasil sementara pemeriksaan yang kami lakukan api berasal dari ruang kontrol listrik. Saat kejadian, seluruh ABK sedang tertidur,” ujar Kasi Administrator Pelabuhan Gresik, Nanang Afandi, kemarin.
Mendapati api yang terus membakar kapal, para ABK berhamburan menyelamatkan diri. Mereka menceburkan diri ke air dan berenang ke tepi pelabuhan. Ahmad, salah seorang ABK yang selamat, membenarkan jika api berasal dari ruang kontrol listrik. Diduga ada hubungan arus pendek listrik menyebabkan percikan api. ”Api menjalar begitu cepat sehingga kami langsung menyelamatkan diri,” katanya.
Tidak lama kemudian enam mobil pemadam kebakaran (damkar) berdatangan ke lokasi kejadian. Mobil damkar ini dikerahkan dari Pelindo, PT Wilmar Nabati Indonesia, Pemkab Gresik, ditambah bantuan mobil pemadam dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Namun, upaya pemadaman ini terkendala angin kencang dan bahan kapal dari kayu sehingga api sulit dijinakkan sehingga hampir seluruh badan kapal habis dilalap api.
Pada pukul 07.00 WIB, api baru berhasil dipadamkan. Sore hari, kapal kembali terbakar hanya tidak berlangsung lama. Rencananya Kapal Dwi Fortuna dengan muatan 415 ton pupuk ini akan berlayar ke Kumai, Kalimantan Selatan, Selasa (25/8) pagi. Namun sebelum sempat berangkat, musibah kebakaran memaksa mereka membatalkan perjalanan tersebut.
Seluruh korban selamat langsung mendapatkan perawatan di posko kesehatan Pelabuhan Gresik. Sementara korban luka, Jaidun, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik. Sampai berita ini ditulis sejumlah petugas SAR masih menelusuri keberadaan Ali Maksum. ”Satu ABK yang mengalami luka bakar di punggung merupakan ABK yang berprofesi sebagai koki kapal,” kata AKP Suyatmi, Kapolsek KP3 Gresik.
Kapolres Gresik, AKBP Ady Wibowo mengatakan, kebakaran yang dialami kapal pengangkut pupuk bermuatan 415 ton diduga akibat arus pendek listrik di bagian ruangan kontrol listrik kapal sehingga api terus menjalar ke seluruh bagian tubuh kapal.
”Kondisi kapal yang masih bersandar di pelabuhan tersebut mengalami kerusakan cukup parah dengan sebagian tubuh kapal telah tenggelam karena rusak terbakar. Kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Ashadi ik
ABK hilang diketahui bernama Ali Maksum 20, sedangkan korban luka adalah Jaidun 50, koki kapal. Sementara tujuh ABK lainnya berhasil menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu kesembilan ABK sedang terlelap tidur.
Namun, tiba-tiba api yang berasal dari ruang kontrol listrik membesar. Karena angin begitu kencang, membuat api dalam sekejap menjalar ke seluruh bagian kapal. ”Hasil sementara pemeriksaan yang kami lakukan api berasal dari ruang kontrol listrik. Saat kejadian, seluruh ABK sedang tertidur,” ujar Kasi Administrator Pelabuhan Gresik, Nanang Afandi, kemarin.
Mendapati api yang terus membakar kapal, para ABK berhamburan menyelamatkan diri. Mereka menceburkan diri ke air dan berenang ke tepi pelabuhan. Ahmad, salah seorang ABK yang selamat, membenarkan jika api berasal dari ruang kontrol listrik. Diduga ada hubungan arus pendek listrik menyebabkan percikan api. ”Api menjalar begitu cepat sehingga kami langsung menyelamatkan diri,” katanya.
Tidak lama kemudian enam mobil pemadam kebakaran (damkar) berdatangan ke lokasi kejadian. Mobil damkar ini dikerahkan dari Pelindo, PT Wilmar Nabati Indonesia, Pemkab Gresik, ditambah bantuan mobil pemadam dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Namun, upaya pemadaman ini terkendala angin kencang dan bahan kapal dari kayu sehingga api sulit dijinakkan sehingga hampir seluruh badan kapal habis dilalap api.
Pada pukul 07.00 WIB, api baru berhasil dipadamkan. Sore hari, kapal kembali terbakar hanya tidak berlangsung lama. Rencananya Kapal Dwi Fortuna dengan muatan 415 ton pupuk ini akan berlayar ke Kumai, Kalimantan Selatan, Selasa (25/8) pagi. Namun sebelum sempat berangkat, musibah kebakaran memaksa mereka membatalkan perjalanan tersebut.
Seluruh korban selamat langsung mendapatkan perawatan di posko kesehatan Pelabuhan Gresik. Sementara korban luka, Jaidun, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik. Sampai berita ini ditulis sejumlah petugas SAR masih menelusuri keberadaan Ali Maksum. ”Satu ABK yang mengalami luka bakar di punggung merupakan ABK yang berprofesi sebagai koki kapal,” kata AKP Suyatmi, Kapolsek KP3 Gresik.
Kapolres Gresik, AKBP Ady Wibowo mengatakan, kebakaran yang dialami kapal pengangkut pupuk bermuatan 415 ton diduga akibat arus pendek listrik di bagian ruangan kontrol listrik kapal sehingga api terus menjalar ke seluruh bagian tubuh kapal.
”Kondisi kapal yang masih bersandar di pelabuhan tersebut mengalami kerusakan cukup parah dengan sebagian tubuh kapal telah tenggelam karena rusak terbakar. Kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Ashadi ik
(ftr)