Tari Saman Menarik Minat Mahasiswa Australia

Rabu, 08 Juli 2015 - 08:15 WIB
Tari Saman Menarik Minat Mahasiswa Australia
Tari Saman Menarik Minat Mahasiswa Australia
A A A
SURABAYA - Delapan mahasiswa Queensland University of Technology (QUT) Australia, kemarin, menunjukkan kebolehannya menari tari saman.

Hanya belajar selama beberapa hari, kedelapan mahasiswa yang mengikuti Summer Program di Universitas Surabaya (Ubaya) ini terlihat terampil saat menari. Bahasa tubuh mereka memang beda dengan penari saman kebanyakan. Gerakannya memang tidak mudah bagi mereka. Selain dituntut gerakan cepat, cuaca panas menjadi masalah lain bagi mereka.

”Kami agak kesulitan karena cuaca di sini sedang panas, tapi menyenangkan, apalagi musiknya sangat menyejukkan, berbeda dengan negara kami,” tutur mahasiswi QUT, Eleni Alexandra Grady seusai membawakan tarian. Dia mengaku bersama tujuh rekannya mempelajari tarian Indonesia, di antaranya Susan Connor, Lucy Victoria Irvine, Katie Trinh, Brittanny Margaret White, Scott David Usher, Kelvin Kumar Poptan, dan Kenneth Lee.

Eleni mengaku akan lebih banyak belajar tarian Indonesia. Setelah belajar menari, dia berjanji menunjukkan tariannya setelah pulang ke Australia. Keberadaan mereka di Surabaya sebagai mahasiswa Bachelor of Property Economics Course di QUT Australia yang sedang mengikuti Summer Program di Ubaya pada 2-10 Juli 2015. ”Tari Saman menjadi pilihan pertama bagi mereka lantaran menjadi pilihan QUT untuk pembelajaran sekaligus mengenalkan budaya Indonesia,” kata Manajer Kerjasama Internasional Ubaya, Adi Teja Kusuma.

Selain belajar gerak tari, mahasiswa asing ini juga dikenalkan pakaian yang dipakainya tampil kemarin. Belajar tari Indonesia menjadi penekanan penting pada program ini. Salah seorang dosen QUT asal Indonesia yang menjadi pendamping kedelapan mahasiswa itu, Dr Connie Susilawati menambahkan, jika delapan mahasiswa asing itu datang untuk belajar tentang properti di Indonesia.

”Mereka fokus pada pembelajaran The Essential of Indonesian Property, namun kami juga mengenalkan mereka tentang Indonesia, seperti makanan, tarian dan aksesorinya, serta sedikit bahasa, seperti selamat pagi, terima kasih,” katanya.

Beberapa objek wisata juga didatangi para mahasiswa ini antara lain Tugu Pahlawan, Museum Surabaya (Siola), Museum Seni Surabaya (House of Sampoerna), Hotel Oranye (Tunjungan), dan Kebun Bibit Surabaya (taman rusa).

Soeprayitno
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6047 seconds (0.1#10.140)