Celerio dan All New Swift Mengaspal di Jatim
A
A
A
SURABAYA - Dua andalan Suzuki, Suzuki Celerio dan Suzuki All New Swift GS, mulai mengaspal di Jawa Timur. Peluncuran kedua varian ini diharapkan mampu menjaga pasar automotif tetap stabil, meski harga yang dipatok untuk kedua produk terbaru ini masuk kategori mahal.
“Kami hanya mencoba pasar. Harganya kami akui relatif tinggi untuk ukuran Celerio,” kata Direktur PT United Motors Center (UMC), Prabowo Liegangsaputra di sela peluncuran Suzuki Celerio dan Suzuki Swift GS di showroom UMC A Yani Surabaya, kemarin. Prabowo mengatakan keberadaan dua produk ini tidak disertai dengan target penjualan. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian yang tak menentu, belum lagi dengan keberadaan Celerio yang diambil dari Thailand.
“Peluncuran Celerio dan Swift GS ini punya misi mengangkat brand image Suzuki di Indonesia dan mengisi pasar yang selama ini belum tergarap oleh Suzuki. Maka tak ada target,” ujarnya. Meski tak pasang target, ia meyakini dua model ini akan disambut positif oleh pasar. Hal ini dibuktikan dengan ada konsumen yang melakukan inden.
Khusus Suzuki Celerio, pemesannya mencapai 740 unit. “Kami optimistis Celerio akan disambut positif dan akan menciptakan segmen market tersendiri. Karena banyak keunggulan yang ada pada mobil ini,” ungkapnya. Suzuki Celerio yang diboyong dari Thailand ini hadir dengan mesin 1.000cc bertransmisi Continuously Variable Transmission (CVT), sehingga perpindahan transmisi lebih smooth .
Suzuki mengklaim Celerio adalah mobil 1.000cc pertama di Indonesia yang menggunakan CVT. Adapun All New Suzuki Swift GS yang hanya mengalami beberapa perubahan (minor change), hadir untuk melengkapi varian Swift yang sudah ada saat ini. Perubahan New Swift GS tampak pada HID headlamp, rear combination lamp, rear upper spoiler, dan cruise control .
Presdir UMC, Michael Mardanus menambahkan, dari sisi marketing saat ini Suzuki sedang melakukan perpindahan dari mobil komersial ke mobil penumpang. “Dengan ada peralihan ini, maka kami tidak pasang target penjualan untuk Celerio dan Swift, apalagi ini masih CBU,” ucapnya. Area Manajer PT Sejahtera Buana Trada (SBT), Bellyanto Tanojono menuturkan, keberadaan mobil terbaru milik Suzuki diyakini tidak akan mendongkrak penjualan terlalu besar.
Di samping harganya terlalu tinggi, kondisi perekonomian di Jatim sedang tidak bagus. “Kami yakin satu bulan hanya bisa menjual tiga hingga empat unit Celerio,” katanya.
Arief ardliyanto
“Kami hanya mencoba pasar. Harganya kami akui relatif tinggi untuk ukuran Celerio,” kata Direktur PT United Motors Center (UMC), Prabowo Liegangsaputra di sela peluncuran Suzuki Celerio dan Suzuki Swift GS di showroom UMC A Yani Surabaya, kemarin. Prabowo mengatakan keberadaan dua produk ini tidak disertai dengan target penjualan. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian yang tak menentu, belum lagi dengan keberadaan Celerio yang diambil dari Thailand.
“Peluncuran Celerio dan Swift GS ini punya misi mengangkat brand image Suzuki di Indonesia dan mengisi pasar yang selama ini belum tergarap oleh Suzuki. Maka tak ada target,” ujarnya. Meski tak pasang target, ia meyakini dua model ini akan disambut positif oleh pasar. Hal ini dibuktikan dengan ada konsumen yang melakukan inden.
Khusus Suzuki Celerio, pemesannya mencapai 740 unit. “Kami optimistis Celerio akan disambut positif dan akan menciptakan segmen market tersendiri. Karena banyak keunggulan yang ada pada mobil ini,” ungkapnya. Suzuki Celerio yang diboyong dari Thailand ini hadir dengan mesin 1.000cc bertransmisi Continuously Variable Transmission (CVT), sehingga perpindahan transmisi lebih smooth .
Suzuki mengklaim Celerio adalah mobil 1.000cc pertama di Indonesia yang menggunakan CVT. Adapun All New Suzuki Swift GS yang hanya mengalami beberapa perubahan (minor change), hadir untuk melengkapi varian Swift yang sudah ada saat ini. Perubahan New Swift GS tampak pada HID headlamp, rear combination lamp, rear upper spoiler, dan cruise control .
Presdir UMC, Michael Mardanus menambahkan, dari sisi marketing saat ini Suzuki sedang melakukan perpindahan dari mobil komersial ke mobil penumpang. “Dengan ada peralihan ini, maka kami tidak pasang target penjualan untuk Celerio dan Swift, apalagi ini masih CBU,” ucapnya. Area Manajer PT Sejahtera Buana Trada (SBT), Bellyanto Tanojono menuturkan, keberadaan mobil terbaru milik Suzuki diyakini tidak akan mendongkrak penjualan terlalu besar.
Di samping harganya terlalu tinggi, kondisi perekonomian di Jatim sedang tidak bagus. “Kami yakin satu bulan hanya bisa menjual tiga hingga empat unit Celerio,” katanya.
Arief ardliyanto
(ftr)