11 Pengunjung Museum Terjebak di Lift 20 Menit

Senin, 25 Mei 2015 - 10:45 WIB
11 Pengunjung Museum...
11 Pengunjung Museum Terjebak di Lift 20 Menit
A A A
SURABAYA - Sebanyak 11 pengunjung di eks Gedung Siola yang kini difungsikan sebagai Museum Kota Surabaya terjebak di dalam lift selama kurang lebih 20 menit, kemarin.

Mereka panik karena saat lift naik di antara lantai tiga dan empat tiba-tiba berhenti. ”Saya dari lantai satu hendak naik ke parkiran mobil di lantai lima,” kata Buyung, salah seorang korban sesaat setelah dikeluarkan petugas. Menurut dia, di dalam lift ada 11 orang termasuk dia dan istrinya. Setelah panik, barulah disadari jika lift itu lebih dekat ke lantai empat. Pintu lift kemudian dibuka paksa.

Dari lubang yang berhasil terbuka sedikit itu, semuanya berteriak meminta tolong. ”Ada yang mendengar teriakan kami dan segera dicarikan bantuan,” ujar warga Tandes itu. Panik juga dialami korban lain, Reni, warga Pakuwon City. Reni panik karena dia membawa anaknya, Vano yang masih berusia 3,5 tahun. ”Saya dari lantai tiga hendak turun. Tapi lift naik dulu, sesaat setelah naik, lift langsung berhenti,” ujar Reni.

Baik Reni dan Buyung mengatakan bahwa mereka terjebak kurang lebih selama 20 menit. Meski ada 11 orang di dalam lift yang tak begitu besar itu, namun sirkulasi udara masih ada dan lancar. Komandan Provost Brigade Penolong Surabaya Daniel Krismanto mengatakan, peristiwa macetnya lift itu terjadi sekitar pukul 15.40 WIB. Tim evakuasi memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk mengeluarkan korban dari dalam lift.

”Yang datang ke lokasi pertama kali adalah brigade penolong, PMK, dan teknisi lift,” ujar Daniel. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya Soemarno membenarkan kejadian itu. ”Cuma sebentar saja, nggak sampai 40 menit. Kami buka sudah selesai,” katanya.

Berdasarkan informasi, dari 11 orang tersebut dan dua di antaranya balita berusia tiga tahun dan satu lagi berusia tujuh bulan, tiga orang wanita, dan enam laki-laki. Mereka naik lift yang terletak di lahan parkir untuk naik ke lantai tiga. Belum sampai tujuan, lift tiba-tiba macet di tengah jalan. Kabar terjebaknya pengunjung di dalam lift sempat terdengar beberapa petugas yang sedang persiapan Festival Kuliner Tunjungan.

Saat itu juga petugas Siola, Linmas, PMK, dan Satpol PP, langsung membuka plafon lift dan mengevakuasi pengunjung itu ke lantai empat. Proses evakuasi kurang lebih sekitar 10-15 menit. Saat ditanya penyebab kejadian tersebut, Soemarno mengaku belum mengetahui lebih rinci apa karena muatannya kelebihan atau tidak. ”Saya juga kurang paham. Apakah soal perawatannya yang kurang, atau apa saya kurang tahu. Tanya saja operator di sana,” ungkapnya. Mengenai ada dua anak kecil ikut terjebak lift, Soemarno mengatakan kondisinya baikbaik saja.

”Tidak apa-apa, sehatsehat semua,” katanya. Hal sama juga dikatakan Kabag Humas Kota Surabaya M. Fikser. Menurut dia, pihaknya tidak habis pikir mengapa orang tersebut naik lift ke lantai tiga. Padahal di lantai tiga bangunan cagar budaya tersebut tidak ada apa-apa karena dalam kondisi direnovasi.

”Lift itu sudah lama tidak terpakai dan letaknya jauh di belakang, dekat lahan parkir. Memang tidak ada pengumuman lift itu dalam kondisi perbaikan, sebab selama ini pengunjung yang mau ke Museum Surabaya tak perlu naik lift karena terletak di lantai satu,” katanya. Disinggung terkait bagaimana nasib korban yang terjebak lift, dia mengatakan, tak ada masalah. Sebab begitu petugas mendengar kabar ada rombongan yang terjebak dalam lift langsung mengevakuasi dan semuanya bisa diselamatkan.

”Semuanya selamat. Khusus balita berusia tujuh bulan yang ikut terjebak di dalam lift harus dirawat beberapa waktu di dalam ambulans karena udara yang menipis di dalam lift,” ujarnya. Wakil Ketua DPRD Surabaya Aden Dharmawan mengungkapkan menyayangkan kejadian tersebut. Hal itu menunjukkan ketidakseriusan Pemkot Surabaya dalam menyulap Siola menjadi Museum Kota Surabaya.

”Mestinya perlu diperhatikan juga soal perawatan lift, harus dicek kelayakannya dulu. Apalagi ini terkait dengan kesiapan Siola yang juga akan dijadikan kantor bersama itu,” katanya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendengar kabar itu sempat terkejut.

”Kok masih digunakan, seharusnya lift sudah tak boleh digunakan,” ujar Risma di sela-sela menyaksikan Festival Kuliner di Jalan Tunjungan, Surabaya. Risma mengatakan eks Gedung Siola sekarang memang dalam proses berbenah, termasuk meremajakan lift dan eskalator untuk kenyamanan dan keamanan pengunjung. ”Lift dan eskalator sudah masuk daftar renovasi. Itu sudah ditenderkan,” kata Risma.

Eks Gedung Siola ini di lantai dasar untuk Museum Surabaya dan beberapa lantai di atasnya dimanfaatkan untuk kantor dinas terkait pelayanan publik. Lift tersebut selama ini dimanfaatkan warga dari lokasi parkir lantai atas menuju ke bawah.

Lukman hakim/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6512 seconds (0.1#10.140)