Toyota Yaris Ringsek Dihantam KA

Minggu, 17 Mei 2015 - 18:59 WIB
Toyota Yaris Ringsek Dihantam KA
Toyota Yaris Ringsek Dihantam KA
A A A
LUBUKLINGGAU - Toyota Yaris B 1700 KKD ringsek dihajar Kereta Api (KA) Serelo diperlintasan tanpa palang pintu di Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuklinggau.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini yang terjadi pada Sabtu malam 16 April 2015 sekitar pukul 19.00 WIB ini.

Kapolres Kota Lubuklinggau, AKBP Ari Wahyu Widodo didampingi Kapolsek Lubuklinggau Barat I, Iptu Junaidi Lubet mengatakan, akibat kejadian tersebut pengemudi Yaris dan seorang penumpangnya mengalami luka-luka.

Namun usai kejadian, kata Kapolres, warga sekitar lokasi kejadian langsung membawa kedua korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sobirin.

Pengemudi Toyota Yaris tersebut yakni, Dimas (17) warga Jalan Amula Rahayu, Kelurahan Marga Rahayu, Gang Dawai RT.03, Kecamatan lubuklinggau Selatan II dan penumpangnya Lesi Erawati (18) warga Jalan Yos Sudarso, RT.03, Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Berdasarkan informasi saat itu keduanya melintas di jalur KA tersebut dari Kelurahan Muara Enim menuju Terminal Kalimantan.

Diduga karena ada pesta hajatan pengendara tidak mendengar klakson dari KA yang ingin lewat. Akibatnya mobil warna silver tersebut terserempet dan masuk ke dalam siring.

"Benturan keras tersebut menyebabkan warga berhamburan keluar dan menolong kendaraan yang tertabrak KA, " jelasnya, Minggu (17/5/2015).

Menurutnya, warga langsung mengeluarkan kedua orang dan mengevaluasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sobirin Kota Lubuklinggau.

Sedangkan aparat Polsek Barat 1 dan Satlantas Polres Mura langsung mengatur, mengurai kemacetan, mengevakuasi kendaraan dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) yang ramai didatangi warga sekitar untuk melihat kejadian.

Endang (32) warga sekitar mengatakan dia melihat dengan mata kepala kejadian ini. Saat kejadian sedang berdagang makanan ringan tiba-tiba datang kereta api yang berkali-kali memberikan klakson sebagai pertanda akan lewat.

Namun disaat bersamaan diduga karena suara keras dari orgen tunggal hajatan, membuat pengendara mobil tidak mendengar suara kedatangan kereta api.

Terpisah, Manajer Humas PT KAI Divre III, Jaka Jarkasih menjelaskan pihaknya akan melakukan audit terkait berapa jumlah titik perlintasan KA yang belum dipasang pintu.

Pihaknya meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bersama-sama menjalankan proses audit tersebut.

"Seharusnya kita mengaudit bersama-sama Pemda untuk perlintasan-perlintasan yang belum. Nanti dicari solusinya, apakah ditutup saja, atau kita matikan saja, " jelas Jaka.

Dia menjelaskan, dari rencana solusi tersebut jika diwujudkan pihaknya mengaku menghadapi persoalan.

"Yang kita sulit itu perlintasan dari perkebunan atau perlintasan tikus. Apalagi timbulnya pemukiman. Nah itu yang belum ada solusinya. Kita saat ini hanya memberikan peringatan saja. Kadang sudah kita tutup pun, warga buka lagi, " timpalnya.

Pihak KAI juga akan terus melakukan upaya sosialisasi terkait Undang-Undang No 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian.

"Jadi pada prinsipnya, bahwa hirarki di jalan raya, kereta api itu tetap menjadi nomor satu setelah itu ada ambulans, pejabat tinggi. Jadi tetap prioritas kereta api, karena tidak bisa dihentikan secara mendadak, " pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9497 seconds (0.1#10.140)