Proyek Revitalisasi Lapangan Pancasila Salatiga Molor

Kamis, 05 Desember 2019 - 15:50 WIB
Proyek Revitalisasi...
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek revitalisasi Lapangan Pancasila Kota Salatiga, Kamis (5/12/2019). Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Pelaksanaan proyek revitalisasi Lapangan Pancasila Salatiga molor dari waktu pengerjaan yang ditetapkan dalam kontrak kerja, yakni 5 Desember 2019. Hingga tadi siang proyek senilai sekitar Rp16 miliar itu belum selesai.

Kondisi ini disayangkan anggota DPRD Kota Salatiga. Mereka meminta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga sebagai leading sektor proyek untuk mengambil sikap tegas dalam menyikapi molornya pelaksanaan pembangunan Lapangan Pancasila.

"Waktu kita pertama kali melakukan sidak (inspeksi mendadak) pada 17 Oktober 2019, pihak pelaksana dan PPKom (Pejabat Pembuat Komitmen) proyek revitalisasi Lapangan Pancasila menjamin kalau pekerjaan akan selesai tepat waktu. Ternyata sampai batas waktu akhir pelaksanaan proyek belum selesai. Kami minta DLH bersikap tegas dan memberikan teguran kepada rekanan pelaksana," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Salatiga Listyono, Kamis (5/12/2019).

Dia menyatakan, Komisi C DPRD akan memantau penyelesaian proyek revitalisasi Lapangan Pancasila dan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Sidomukti. Ini dilakukan untuk memastikan agar proyek tersebut diselesaikan dengan baik.

"Revitalisasi Lapangan Pancasila menjadi perhatian masyarakat karena besarnya anggaran dan lokasinya di pusat kota. Untuk itu, kami akan tinjau lagi proyek itu," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Salatiga Bonar Novi Priatmoko menyatakan, DLH Salatiga harus menegur rekanan pelaksana proyek revitalisasi Lapangan Pancasila, yakni PT Artadinata Azzahra Sejahtera. Ini dilakukan untuk mendesak rekana agar segera menyelesaikan proyek sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

"Kami akan memanggil DLH terkait proyek Lapangan Pancasila dan RTH Taman Sidokukti yang hingga saat ini belum selesai. Jika DLH memberikan perpanjangan waktu pengerjaan, rekanan harus kerja ekstra keras agar proyek bisa selesai dengan maksimal," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)